Beredar kabar di media sosial tentang bantuan dana senilai Rp 150 juta dari Kerajaan Brunei Darussalam. Klaim ini tersebar luas melalui berbagai unggahan pada bulan April dan Mei 2025. Informasi tersebut perlu dikaji kebenarannya mengingat potensi penipuan yang mengintai.
Narasi yang beredar menyebutkan bahwa Sultan Brunei, Hassanal Bolkiah, akan mentransfer dana tersebut secara langsung tanpa syarat. Unggahan yang menyebarkan informasi ini juga menampilkan foto Sultan Hassanal Bolkiah bersama istrinya, Saleha Mohamed Alam. Namun, terdapat detail mencurigakan yang perlu diperhatikan.
Klaim Bantuan Dana Rp 150 Juta dari Brunei: Sebuah Hoaks
Terdapat nomor kontak yang disertakan dalam unggahan tersebut. Namun, nomor tersebut teridentifikasi sebagai nomor seluler Indonesia, dengan kode negara +62.
Kode negara Brunei sendiri adalah +673. Perbedaan ini menjadi indikasi kuat bahwa informasi tersebut tidaklah benar.
Verifikasi lebih lanjut menggunakan aplikasi Getcontact juga menunjukkan bahwa nomor tersebut tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Brunei. Ini semakin memperkuat dugaan bahwa unggahan tersebut merupakan hoaks.
Penelusuran Fakta: Tidak Ada Informasi Resmi
Situs resmi Kedutaan Besar Brunei Darussalam di Indonesia tidak memberikan konfirmasi mengenai program bantuan dana seperti yang diklaim.
Ketiadaan informasi resmi dari sumber terpercaya ini menjadi bukti tambahan atas ketidakbenaran klaim tersebut.
Hal ini sangat penting untuk ditekankan karena kebenaran informasi sangat krusial dalam era informasi digital yang serba cepat ini.
Modus Penipuan Berkedok Bantuan
Berdasarkan temuan fakta tersebut, unggahan mengenai bantuan dana Rp 150 juta dari Kerajaan Brunei dikategorikan sebagai hoaks.
Publik diimbau untuk tetap waspada terhadap modus penipuan yang memanfaatkan isu bantuan dana dengan iming-iming yang menarik.
Jangan mudah percaya dan tergoda oleh informasi yang beredar di media sosial tanpa verifikasi terlebih dahulu. Selalu cek informasi dari sumber terpercaya sebelum menyebarkannya.
Mengontak nomor yang tidak dikenal dan mencurigakan dapat berisiko pada kerugian finansial.
Dengan demikian, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap informasi yang tidak terverifikasi. Hindari menghubungi nomor yang tidak dikenal dan jangan terpancing oleh tawaran yang terlalu menggiurkan.
Ingatlah untuk selalu mengecek kebenaran informasi melalui sumber-sumber terpercaya sebelum mempercayainya dan menyebarkannya lebih lanjut.
Kesimpulannya, klaim bantuan dana Rp 150 juta dari Kerajaan Brunei merupakan informasi palsu yang bertujuan untuk menipu. Kewaspadaan dan verifikasi informasi yang teliti sangat penting untuk menghindari menjadi korban penipuan serupa. Selalu berhati-hati dan bijak dalam menerima informasi di dunia digital.