Anggota DPR RI, Sukamta, menekankan pentingnya Pancasila sebagai perekat bangsa Indonesia. Ia menyebut ideologi negara ini sebagai warisan berharga para pendiri bangsa yang berperan krusial dalam mempersatukan Indonesia pasca-kemerdekaan, di tengah gejolak ideologi dunia.
Di era digital, tantangan mempertahankan nilai-nilai Pancasila semakin kompleks. Generasi muda, khususnya, menghadapi arus informasi global yang dapat mengikis jati diri bangsa.
Pancasila: Benteng Pertahanan Ideologi Bangsa
Sukamta, dalam Seminar dan Kongres Pemuda Indonesia untuk Jogja Istimewa di Yogyakarta, menyampaikan keprihatinan terhadap pengaruh ideologi asing, terutama liberalisme, terhadap generasi muda. Ia khawatir kurangnya internalisasi nilai-nilai Pancasila akan membuat generasi muda kehilangan arah.
Menurut Sukamta, pendidikan, baik formal maupun informal, memegang peran vital dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila secara efektif dan relevan dengan konteks kehidupan anak muda saat ini. Penting untuk menghindari pendekatan yang kaku dan mengadopsi metode yang lebih inovatif dan berdampak.
Sosialisasi dan Internalisasi Pancasila: Kunci Pembinaan Generasi Muda
Sosialisasi dan internalisasi Pancasila, menurut Sukamta, tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan saja. Penyelenggara negara juga memiliki peran penting sebagai teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menambahkan pentingnya pendekatan kebudayaan yang tepat untuk memastikan nilai-nilai Pancasila benar-benar tertanam dalam perilaku masyarakat. Hal ini membutuhkan kreativitas dan pemahaman mendalam terhadap budaya dan karakteristik generasi muda.
Keistimewaan Yogyakarta: Tanggung Jawab Bersama Generasi Muda
Presiden Mahasiswa UIN Yogyakarta, Umar Ma’ruf, menyatakan seminar tersebut sebagai momen refleksi atas lahirnya Pancasila dan semangat Sumpah Pemuda. Ia menekankan pentingnya menghidupkan kembali semangat Sumpah Pemuda, terutama di kalangan pemuda Yogyakarta.
Umar Ma’ruf juga mengingatkan bahwa keistimewaan Yogyakarta bukan sekadar slogan, melainkan tanggung jawab bersama, khususnya bagi generasi muda. Pemuda Yogyakarta harus berperan aktif dalam mengatasi berbagai tantangan dan permasalahan yang ada di daerahnya.
Ia menambahkan, pemuda harus mampu memberikan kontribusi positif dalam memajukan Yogyakarta sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan semangat Sumpah Pemuda. Partisipasi aktif dalam pembangunan daerah dan pemahaman mendalam tentang keistimewaan Yogyakarta sangat penting bagi generasi penerus.
Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa upaya melestarikan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila memerlukan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, khususnya pemerintah dan generasi muda. Pendidikan yang relevan dan kepemimpinan yang memberikan teladan menjadi kunci keberhasilan dalam mempertahankan ideologi bangsa di tengah perubahan zaman yang dinamis.
Peran aktif pemuda dalam memahami dan mengamalkan Pancasila serta kontribusi mereka dalam pembangunan daerah sangat krusial bagi keberlanjutan nilai-nilai luhur bangsa. Hal ini perlu diimbangi dengan dukungan dan bimbingan dari pemerintah serta tokoh masyarakat agar tercipta sinergi yang kuat dalam mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara.