Keluarga Juliana Marins, turis asal Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani, memohon bantuan untuk penyelamatan putrinya. Juliana telah terperangkap di jurang selama tiga hari, sejak Sabtu (21/6), setelah terpisah dari rombongan pendakiannya sekitar pukul 06.30 WITA.
Upaya evakuasi oleh tim SAR gabungan hingga kini masih belum membuahkan hasil. Kondisi medan yang sulit dan cuaca buruk menjadi kendala utama.
Pencarian Juliana dengan Drone Thermal
Berkat bantuan drone thermal, keberadaan Juliana berhasil terdeteksi pada pukul 07.05 WITA.
Ia ditemukan di kedalaman sekitar 500 meter dari titik jatuhnya di dekat kawah gunung berapi tersebut.
Meskipun telah ditemukan, kondisi Juliana masih belum diketahui secara pasti. Drone thermal menunjukkan ia tidak bergerak.
Tantangan Evakuasi dan Dukungan Keluarga
Kepala Kantor SAR Mataram, Muhammad Hariyadi, menjelaskan kesulitan evakuasi karena medan yang ekstrem dan kabut tebal di lokasi kejadian.
Kondisi ini semakin mempersulit upaya penyelamatan Juliana yang membutuhkan bantuan segera.
Keluarga Juliana, yang sangat cemas, telah membuat akun Instagram khusus untuk menggalang dukungan dan informasi. Akun tersebut telah diikuti lebih dari 400 ribu pengguna.
Mereka memohon bantuan dan doa dari seluruh dunia untuk keselamatan Juliana yang telah tiga hari tanpa makanan, minuman, dan pakaian hangat.
Ungkapan terima kasih dan apresiasi disampaikan kepada tim penyelamat atas upaya dan risiko yang mereka tanggung.
Langkah-langkah yang Telah Dilakukan Keluarga
Keluarga Juliana telah menghubungi Kedutaan Besar Brasil di Jakarta untuk memfasilitasi proses penyelamatan.
Mereka juga telah melakukan kontak dengan perusahaan penyelenggara pendakian Gunung Rinjani yang diikuti Juliana.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi dan memastikan keselamatan Juliana.
Semoga upaya penyelamatan segera membuahkan hasil dan Juliana dapat segera kembali ke keluarganya dengan selamat.
Kasus ini menyoroti pentingnya persiapan yang matang dan keselamatan dalam kegiatan pendakian gunung. Semoga kejadian ini juga dapat menjadi pelajaran berharga bagi pendaki lainnya.