Kekalahan telak Timnas Italia 0-3 dari Norwegia di kualifikasi Piala Dunia 2026 meninggalkan luka mendalam bagi kapten tim, Gianluigi Donnarumma. Kekecewaan Donnarumma semakin bertambah dengan pengunduran diri pelatih Luciano Spalletti sebelum laga melawan Moldova.
Donnarumma secara tegas menyatakan bahwa sikap tim yang salah menjadi biang keladi kekalahan tersebut. Ia mengakui adanya masalah internal yang mengganggu performa tim, melebihi sekadar masalah taktik semata.
Situasi Internal Timnas Italia yang Memburuk
Donnarumma menilai, hilangnya kepercayaan diri menjadi faktor utama di balik performa buruk Italia. Situasi internal tim yang tidak kondusif turut mempengaruhi hasil pertandingan.
Kemenangan tipis 2-0 atas Moldova, yang berkat bantuan VAR dan gol dari Giacomo Raspadori serta Andrea Cambiaso, tak mampu menghapuskan kesan suram hasil pertandingan sebelumnya. Donnarumma merasa seharusnya tim memberikan penampilan yang lebih baik sebagai penghormatan terakhir untuk Spalletti.
Hubungan Spesial di Luar Lapangan
Meskipun masa kerja Spalletti singkat, Donnarumma menekankan terbentuknya ikatan kuat antara pemain dan pelatih di luar konteks sepak bola. Kepergian Spalletti bukan hanya kehilangan seorang pelatih, tetapi juga sosok yang dihormati.
Suasana di Mapei Stadium terasa kaku dan tegang. Tim bermain tanpa arah yang jelas di tengah tekanan dan frustrasi yang melanda.
Donnarumma mengakui dedikasi Spalletti hingga akhir masa tugasnya. Namun, ia juga menegaskan bahwa para pemain juga turut bertanggung jawab atas performa buruk tim.
Suasana emosional menyelimuti ruang ganti setelah pertandingan. Donnarumma memahami bahwa performa buruk bukanlah sepenuhnya kesalahan pelatih.
Tantangan Masa Depan Setelah Kepergian Spalletti
Dengan hanya meraih tiga poin dari dua pertandingan, Italia tertinggal jauh dari Norwegia yang telah memenangkan keempat pertandingan awal mereka. Peluang lolos ke putaran selanjutnya masih terbuka, tetapi jalan yang harus ditempuh akan sangat berat.
Donnarumma menyatakan bahwa presiden federasi akan menentukan pelatih selanjutnya. Ia juga bersikap terbuka mengenai kemungkinan pergantian kapten tim. Sikap profesional Donnarumma patut diapresiasi.
Satu hal yang tetap teguh adalah kecintaan Donnarumma pada tim nasional. Ia berjanji untuk memberikan yang terbaik untuk Italia, siapa pun pelatihnya nanti. Donnarumma optimis menatap masa depan meskipun masih harus menghadapi kenyataan pahit di masa kini.
Meskipun hasil pertandingan melawan Norwegia dan Moldova mengecewakan, pernyataan Donnarumma memberikan gambaran yang jelas tentang situasi internal tim dan komitmennya terhadap Timnas Italia. Perubahan pelatih diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi tim di masa depan.
Sumber: Football Italia