Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memberikan tenggat waktu baru terkait nasib aplikasi TikTok di AS. Perpanjangan ini, yang telah beberapa kali terjadi, memberikan kesempatan bagi ByteDance, perusahaan induk TikTok, hingga 17 September 2025 untuk menyelesaikan negosiasi penjualan aset TikTok di Amerika Serikat.
Keputusan ini menimbulkan pertanyaan, mengingat adanya undang-undang yang sebelumnya mewajibkan penjualan atau penutupan TikTok jika tidak ada kemajuan dalam negosiasi. Namun, Trump memilih untuk menunda tenggat waktu, kali ini selama 90 hari.
Alasan di Balik Perpanjangan Tenggat Waktu
Trump secara terbuka menyatakan alasan di balik keputusannya yang kontroversial ini. Ia menyatakan bahwa TikTok berperan penting dalam menarik pemilih muda menjelang Pemilu 2024.
Optimisme Trump juga terlihat dalam pernyataannya terkait kemungkinan Xi Jinping, Presiden China, akan menyetujui kesepakatan yang memungkinkan TikTok tetap beroperasi di AS. Namun, sejauh mana isu ini dibahas dalam perundingan bilateral antara AS dan China terkait sengketa tarif masih belum jelas.
Pihak TikTok sendiri telah mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan rasa terima kasih atas dukungan Presiden Trump dalam mempertahankan keberadaan aplikasi tersebut di AS. Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya pasar Amerika Serikat bagi TikTok.
Tanggapan Gedung Putih dan Analisis Hukum
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menjelaskan bahwa perpanjangan waktu ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik dan melindungi data konsumen AS. Ia menegaskan bahwa keputusan ini memiliki dasar hukum yang kuat.
Leavitt menekankan bahwa Trump tidak menginginkan penutupan TikTok. Pemerintahan AS akan memanfaatkan waktu tiga bulan ke depan untuk memastikan penyelesaian penjualan aset TikTok dan perlindungan data konsumen AS.
Perlu diingat, undang-undang tahun 2024 awalnya mengharuskan TikTok untuk menghentikan operasinya di AS pada 19 Januari 2025 jika ByteDance gagal menjual asetnya atau menunjukkan kemajuan signifikan dalam negosiasi. Namun, Trump telah beberapa kali menunda tenggat waktu tersebut.
Implikasi dan Masa Depan TikTok di AS
Penundaan ini menandai kali ketiga Trump memperpanjang tenggat waktu. Tenggat waktu pertama diperpanjang hingga awal April, kemudian diperpanjang lagi hingga 19 Juni sebelum akhirnya mencapai tanggal 17 September 2025.
Keputusan ini menimbulkan spekulasi mengenai pengaruh politik dalam keputusan tersebut dan menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan TikTok di AS. Apakah perpanjangan ini akan benar-benar mengarah pada kesepakatan yang menguntungkan semua pihak atau hanya menunda masalah yang lebih besar?
Meskipun Trump mengklaim bahwa keputusannya didasarkan pada hukum yang kuat dan demi kepentingan pemilih muda, banyak yang mempertanyakan transparansi dan motivasi di balik keputusan-keputusan yang berulang kali menunda tenggat waktu penjualan aset TikTok. Ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana pemerintah AS akan menavigasi isu-isu keamanan nasional dan kepentingan ekonomi terkait aplikasi asal China ini.
Ke depannya, perkembangan negosiasi antara ByteDance dan pemerintah AS akan menjadi fokus utama. Kejelasan mengenai kesepakatan yang akan dicapai dan bagaimana hal itu akan memengaruhi pengguna TikTok di AS akan sangat dinantikan.
Perpanjangan tenggat waktu ini, meskipun memberikan sedikit kelegaan bagi TikTok, tetap menimbulkan ketidakpastian. Keberhasilan negosiasi dan perlindungan data pengguna akan menjadi faktor penentu bagi masa depan TikTok di pasar Amerika Serikat yang sangat penting ini.