Film aksi Malaysia, Blood Brothers: Bara Naga, sukses besar di negeri jiran dengan pendapatan lebih dari RM76 juta, memecahkan rekor box office Malaysia tahun 2025. Keberhasilan ini mendorong film tersebut untuk melakukan tur promosi ke Indonesia, dimulai dengan gala premiere di Jakarta pada Senin, 9 Juni 2025.
Gala premiere dihadiri oleh para bintang utama, termasuk Syafiq Kyle, Sharnaaz Ahmad, dan Amelia Henderson. Dua sutradara film, Syafiq Yusof dan Abhilash Chandra, juga turut hadir menyapa para tamu undangan dan penggemar.
Gala Premiere di Jakarta: Sambutan Hangat untuk Blood Brothers: Bara Naga
Para pemain utama Blood Brothers: Bara Naga tampak antusias dengan sambutan hangat yang diberikan oleh penggemar Indonesia. Mereka berharap film ini dapat diterima dengan baik oleh penonton Indonesia.
Sharnaaz Ahmad, salah satu bintang film tersebut, menyampaikan harapannya agar penonton Indonesia dapat merasakan pengalaman yang sama seperti saat proses syuting berlangsung. Film ini menggabungkan aksi intens dengan cerita emosional yang kuat.
Respon Positif Penonton Indonesia
Syafiq Kyle mengungkapkan rasa lega dan gembira melihat antusiasme penonton Indonesia selama gala premiere. Ia berharap energi dan emosi dari film tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton.
Pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com pada Rabu, 11 Juni 2025, menyebutkan bahwa para pemain sangat terkesan dengan sambutan yang meriah dan positif dari para penggemar Indonesia.
Tayang di CGV dan Flix Cinema: Potensi Besar di Pasar Indonesia
Blood Brothers: Bara Naga mulai tayang eksklusif di bioskop CGV Indonesia dan Flix Cinema pada 11 Juni 2025. Sutradara Abhilash Chandra merasa bangga dan bersyukur filmnya dapat dinikmati oleh penonton Indonesia.
Abhilash Chandra menyadari bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang dan kuat dalam perfilman aksi. Ia berharap filmnya dapat memberikan pengalaman sinematik yang berkesan bagi penonton Indonesia.
Film ini mengisahkan persahabatan dan pengkhianatan antara dua sahabat, Ghaz dan Ariff. Ketika mentor mereka, Dato’ Zul, ditemukan tewas, Ghaz ditugaskan untuk membunuh Ariff, sahabat yang dianggapnya seperti saudara sendiri.
Namun, Ghaz menemukan sebuah konspirasi yang jauh lebih besar dan gelap daripada yang ia bayangkan. Ariff ternyata tidak sendirian dalam permainannya.
Dengan kualitas produksi berstandar internasional, Blood Brothers: Bara Naga menyuguhkan 13 adegan laga besar, 7 adegan ledakan, dan adegan klimaks menegangkan berdurasi 15 menit tanpa henti. Film ini juga diramaikan dengan musik gubahan Ricky Lionardi, musisi asal Indonesia, yang mampu menciptakan suasana yang megah dan emosional.
Suksesnya Blood Brothers: Bara Naga di Malaysia dan sambutan hangat di Indonesia menandakan potensi besar film-film Malaysia di pasar internasional. Kombinasi cerita yang kuat, aksi yang menegangkan, dan kualitas produksi yang tinggi menjadi kunci kesuksesan film ini.
Kehadiran musisi Indonesia, Ricky Lionardi, dalam penggarapan musik film ini juga menunjukkan kolaborasi yang baik antara sineas Malaysia dan Indonesia. Hal ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memperkuat industri perfilman di Asia Tenggara.