Seorang pria di Tangerang Selatan, JN (37), tega membunuh istrinya, RK (25). Aksi keji tersebut berujung pada penangkapan JN oleh pihak kepolisian. Kejadian ini mengguncang warga sekitar dan menyoroti kasus kekerasan dalam rumah tangga yang masih menjadi masalah serius.
Setelah membunuh istrinya, JN malah mendatangi rumah tetangganya dengan wajah tanpa penyesalan. Ia secara mengejutkan mengaku telah melakukan pembunuhan tersebut.
Pengakuan Mengejutkan di Tengah Malam
JN tiba di rumah tetangganya sekitar pukul tengah malam. Ia menggendong anak balitanya sambil menyampaikan pengakuan mengerikan.
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary, JN mengatakan kepada tetangganya, “Pung, si Nisa (panggilan korban) sudah saya bunuh, terserah dah sekarang Pung saya mau diapain. Mau panggil polisi, boleh, diserahin ke massa nggak apa-apa.”
Tetangga yang mendengar pengakuan tersebut tentu saja terkejut. Mereka kemudian menghubungi tetangga lain untuk bersama-sama mengecek kondisi rumah JN.
Penemuan Jenazah Bersimbah Darah
Saat memasuki rumah JN, para tetangga menemukan jenazah RK sudah terbujur kaku di kamar tidur. Tubuh korban ditutupi selimut, namun bercak darah terlihat jelas di lantai dan dinding.
Kondisi tersebut langsung membuat para tetangga melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Petugas kepolisian segera datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP dan mengamankan pelaku.
Jenazah RK kemudian dibawa ke RS Kramatjati untuk dilakukan visum luar dan dalam. Hasil visum menunjukkan korban meninggal dunia akibat luka tusuk di leher yang diduga disebabkan oleh senjata tajam jenis pisau.
Penangkapan Pelaku
JN berhasil diamankan oleh warga saat hendak melarikan diri dari rumahnya. Saat itu, ia sedang menggendong anaknya.
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, membenarkan penangkapan tersebut. Pelaku, kata Bambang, sempat pamit kepada tetangganya sebelum berusaha kabur.
Peristiwa pembunuhan ini terjadi di sebuah rumah kontrakan di Jalan Rusa IV, Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kekerasan dalam rumah tangga yang perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap kekerasan dalam rumah tangga dan perlunya upaya pencegahan yang komprehensif. Peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat dibutuhkan dalam melindungi korban dan memberikan sanksi tegas bagi pelaku kekerasan. Semoga kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan melindungi perempuan dari tindak kekerasan.
