Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) tengah menghadapi tantangan besar setelah memecat pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti. Keputusan ini diambil setelah performa buruk Gli Azzurri, khususnya kekalahan telak 0-3 dari Norwegia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kini, FIGC gencar memburu pengganti Spalletti. Nama Claudio Ranieri mencuat sebagai kandidat terkuat, meski negosiasi belum membuahkan hasil. FIGC tampaknya masih berupaya keras untuk meyakinkan pelatih berpengalaman tersebut.
Pemecatan Spalletti dan Dampaknya bagi Timnas Italia
Luciano Spalletti resmi dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Italia. Keputusan ini diambil setelah serangkaian hasil mengecewakan, termasuk kekalahan memalukan dari Norwegia.
Pemecatan Spalletti menimbulkan kekhawatiran akan masa depan Timnas Italia. Gli Azzurri memiliki rekam jejak buruk dalam beberapa tahun terakhir, bahkan absen di Piala Dunia 2018 dan 2022.
Spalletti sendiri akan memimpin laga terakhirnya melawan Moldova pada 9 Juni 2025. Setelah itu, kursi kepelatihan akan kosong dan menunggu sosok baru untuk membenahi tim.
Claudio Ranieri: Kandidat Terkuat Pengganti Spalletti
Claudio Ranieri menjadi nama yang paling santer disebut-sebut sebagai pengganti Spalletti. Pelatih veteran ini memiliki pengalaman luas dan reputasi yang mumpuni.
Namun, Ranieri baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai pelatih sementara AS Roma dan kini menjabat sebagai direktur serta penasihat senior klub.
Meskipun sejumlah laporan menyebutkan Ranieri cenderung menolak tawaran FIGC, Federasi tersebut tetap optimis dan terus melakukan pendekatan.
Tantangan FIGC dalam Mencari Pelatih Baru
FIGC menghadapi tantangan besar dalam mencari pelatih baru. Mereka membutuhkan sosok yang mampu membangkitkan kembali semangat dan performa Timnas Italia.
Selain Ranieri, Stefano Pioli juga masuk dalam daftar kandidat. Namun, Presiden FIGC, Gabriele Gravina, dikabarkan lebih memprioritaskan Ranieri.
FIGC harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk pengalaman, gaya kepelatihan, dan kemampuan untuk membangun tim yang solid.
Faktor-faktor yang Diperhitungkan FIGC
FIGC mempertimbangkan berbagai faktor dalam pencarian pelatih baru. Pengalaman internasional, reputasi, dan kemampuan manajerial menjadi pertimbangan utama.
Kemampuan pelatih untuk membangun tim yang kompak dan bersemangat juga krusial. Timnas Italia membutuhkan kebangkitan setelah hasil-hasil mengecewakan belakangan ini.
FIGC juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kesesuaian filosofi kepelatihan dengan kebutuhan tim dan kemampuan berkomunikasi dengan pemain.
Situasi Timnas Italia memang tengah berada di titik kritis. Kekalahan dari Norwegia menjadi puncak dari serangkaian masalah yang telah dihadapi tim. Selain hasil buruk di lapangan, Spalletti juga menghadapi beberapa dinamika di luar lapangan, seperti kasus judi yang melibatkan dua pemainnya dan penolakan Francesco Acerbi untuk membela tim. FIGC berharap dapat menemukan pelatih yang tepat untuk membawa Timnas Italia kembali ke jalur kemenangan dan merebut kembali kepercayaan para penggemar.
Sementara itu, perburuan pelatih baru terus berlanjut. FIGC berharap dapat segera menemukan sosok yang tepat untuk memimpin Gli Azzurri menuju masa depan yang lebih cerah. Meskipun Ranieri tampak enggan, upaya persuasi terus dilakukan. Keberhasilan FIGC dalam mencari pelatih baru akan sangat menentukan perjalanan Timnas Italia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang.