Kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus bergulir. Polda Metro Jaya telah memeriksa sejumlah saksi, dan nama-nama penting mulai terungkap dalam proses penyelidikan. Salah satu nama yang disebut adalah Abraham Samad, mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pemeriksaan saksi dilakukan untuk mengungkap kebenaran di balik tudingan tersebut. Proses hukum terus berjalan, dan beberapa tokoh penting sudah memberikan kesaksian mereka.
Mantan Ketua KPK Disebut dalam Pemeriksaan
Freddy Alex Damanik, Wakil Ketua Umum Relawan Projo, diperiksa sebagai saksi pada Kamis, 17 Juli 2025. Ia ditanyai penyidik terkait pengetahuannya tentang Abraham Samad.
Freddy mengaku tidak mengenal Abraham Samad secara pribadi. Namun, ia mengetahui sosok Abraham Samad sebagai mantan Ketua KPK, aktivis, pengacara, dan kini seorang podcaster atau YouTuber.
Freddy menegaskan tidak memberikan keterangan yang melibatkan Abraham Samad karena tidak memiliki informasi langsung. Ia hanya memberikan informasi umum tentang latar belakang Abraham Samad.
Dalam pemeriksaan, Freddy menjawab 42 pertanyaan seputar kasus dugaan ijazah palsu Jokowi. Ia hadir sebagai saksi dari pihak pelapor, yaitu Presiden Jokowi sendiri.
Jokowi: Agenda Politik di Balik Isu Ijazah Palsu
Presiden Jokowi menilai ada agenda politik besar di balik isu ijazah palsu dan upaya pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menyatakan hal ini sebagai perasaannya atas situasi politik yang ada.
Jokowi menduga tujuannya adalah untuk menurunkan reputasi politiknya. Namun, ia menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa terjadi dalam dunia politik.
Ia kembali menegaskan bahwa isu ijazah palsu dan upaya pemakzulan Wapres Gibran merupakan bagian dari skenario politik yang lebih besar. Jokowi tampak tenang menghadapi situasi ini.
Kekecewaan Dokter Tifa atas Proses Pemeriksaan
Dokter Tifa, saksi lain dalam kasus ini, diperiksa pada Jumat, 11 Juli 2025. Ia mengaku menjawab 68 pertanyaan selama 1 jam 20 menit.
Tifa menyatakan kesediaannya menjawab pertanyaan terkait dugaan ijazah palsu Jokowi. Namun ia menekankan pentingnya keberadaan ijazah asli sebagai bukti.
Ia merasa percuma menjawab pertanyaan tanpa melihat ijazah Jokowi secara langsung. Menurutnya, tanpa bukti fisik, jawabannya hanya akan menjadi spekulasi belaka.
Sebagai peneliti, ia merasa berhak memastikan keaslian ijazah Jokowi sebagai pejabat publik. Ia kecewa karena polisi tidak memperlihatkan ijazah tersebut selama pemeriksaan.
Tifa menyatakan siap diperiksa berjam-jam asalkan ijazah Jokowi dihadirkan. Kehadiran ijazah tersebut dinilai krusial untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Sekitar 12 orang diduga terlibat dalam kasus ini, termasuk Roy Suryo, Rismon, dan Dokter Tifa. Namun, hingga saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan.
Kasus ini terus berkembang dan menarik perhatian publik. Proses hukum masih berjalan dan penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap kebenaran di balik tuduhan tersebut. Pernyataan para saksi menjadi kunci penting dalam mengurai kompleksitas kasus ini.