Polisi Prancis tengah menyelidiki sebuah insiden yang cukup mengejutkan di Disneyland Paris. Pihak berwenang mencurigai adanya pernikahan anak di bawah umur setelah sebuah “pernikahan” palsu digelar di kompleks taman hiburan tersebut.
Peristiwa ini terungkap pada Minggu, 22 Juni 2024, bermula dari kecurigaan staf Disneyland Paris terhadap “pengantin wanita” yang tampak sangat muda. Penyelidikan lebih lanjut pun dilakukan.
Pernikahan Palsu Berbiaya Miliaran Rupiah
Sebuah laporan dari surat kabar Le Parisien mengungkap detail lebih lanjut. Seorang pria telah menyewa Disneyland Paris untuk acara pribadi di luar jam operasional, dengan biaya fantastis mencapai 130.000 euro atau sekitar Rp2,4 miliar.
Acara tersebut melibatkan ratusan figuran yang berperan sebagai tamu undangan, menciptakan suasana pernikahan yang seolah nyata.
Kecurigaan Staf dan Intervensi Polisi
Staf Disneyland Paris langsung curiga ketika melihat “pengantin wanita” yang ternyata adalah seorang gadis Ukraina berusia 9 tahun. Gadis kecil itu terlihat kesulitan berdiri dengan sepatu hak tinggi yang dikenakannya.
Kekhawatiran akan adanya pernikahan anak di bawah umur yang ilegal mendorong staf untuk segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.
Pengakuan Ibu dan Motif di Balik Pernikahan Palsu
Setelah dilakukan penyelidikan, terungkap bahwa “pernikahan” tersebut hanyalah sebuah rekayasa. Ibu dari gadis kecil itu mengaku kepada penyidik bahwa ia hanya ingin putrinya merasakan pengalaman menjadi “putri Disney” selama sehari.
Wakil Jaksa Alexandre Verney menjelaskan kepada kantor berita AFP bahwa acara tersebut bukan pernikahan sungguhan, melainkan sebuah skenario yang direkayasa dan direkam dengan melibatkan sekitar seratus figuran. Mereka menyewa Disneyland Paris untuk menciptakan suasana pernikahan yang meyakinkan.
Hasil Pemeriksaan Medis
Pemeriksaan medis terhadap gadis tersebut menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kekerasan fisik. Hal ini memperkuat dugaan bahwa insiden ini bukan merupakan kasus pernikahan paksa atau eksploitasi seksual.
Penangkapan dan Penyelidikan Lanjutan
Empat orang telah ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Mereka terdiri dari “mempelai pria” berusia 22 tahun yang diduga warga negara Inggris dan berperan sebagai penyelenggara acara, ibu dari gadis tersebut yang berkewarganegaraan Ukraina, serta dua warga negara Latvia lainnya.
Polisi masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut untuk mengungkap semua pihak yang terlibat dan motif di balik penyelenggaraan “pernikahan” palsu tersebut.
Insiden ini menimbulkan pertanyaan serius tentang pengawasan dan keamanan di tempat-tempat publik yang luas seperti Disneyland Paris. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kesadaran dan perlindungan terhadap anak-anak dari eksploitasi dan tindakan yang melanggar hukum.
Meskipun motif di balik “pernikahan” palsu ini terungkap, kasus ini tetap menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan anak dan penegakan hukum yang tegas terhadap segala bentuk eksploitasi anak.