Serangan udara besar-besaran yang dilancarkan militer Israel terhadap Teheran pada Jumat dini hari, 20 Juni 2025, telah meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang sudah berkonflik selama berminggu-minggu. Serangan ini menargetkan puluhan lokasi militer Iran, termasuk fasilitas penelitian dan pengembangan senjata nuklir.
Militer Israel mengklaim keberhasilan operasi tersebut, menyatakan telah menghantam sejumlah target strategis di jantung kota Teheran. Peristiwa ini menandai eskalasi terbaru dalam konflik yang telah menimbulkan korban jiwa yang signifikan.
Serangan Udara Israel di Teheran: Target dan Klaim
Dalam pernyataannya, militer Israel menyebutkan bahwa serangan udara tersebut menargetkan lokasi produksi rudal militer dan markas besar SPND (Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan) Iran.
SPND, menurut militer Israel, berperan penting dalam penelitian dan pengembangan teknologi serta senjata canggih yang mendukung kemampuan militer Iran. Lebih dari 60 jet tempur Israel terlibat dalam operasi ini.
Selain markas SPND, serangan juga menyasar lokasi-lokasi yang memproduksi komponen rudal dan fasilitas penghasil bahan baku pembuatan mesin rudal. Israel bersikukuh Iran sedang menuju pengembangan senjata nuklir.
Korban Jiwa dan Reaksi Internasional
Berdasarkan laporan Human Rights Activists News Agency, serangan udara Israel telah mengakibatkan sedikitnya 639 korban jiwa di Iran.
Korban tersebut meliputi pejabat militer tingkat tinggi, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Angka korban jiwa yang tinggi ini semakin memperparah situasi kemanusiaan yang sudah rapuh di Iran.
Eropa merespon insiden ini dengan menggelar pertemuan para Menteri Luar Negeri negara-negara Eropa dengan Menlu Iran pada Jumat, 20 Juni 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk mencari solusi diplomatik bagi konflik tersebut.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, juga dikabarkan sedang mempertimbangkan kemungkinan keterlibatan Washington dalam upaya meredakan konflik. Peran AS dalam penyelesaian konflik ini masih menjadi perhatian dunia internasional.
Eskalasi Konflik dan Dampaknya
Serangan-serangan udara Israel terhadap Iran telah berlangsung sejak pekan lalu, memicu aksi saling serang yang intens. Konflik ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang skala besar di Timur Tengah.
Selain dampak kemanusiaan yang signifikan, konflik ini juga berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan politik regional. Keterlibatan negara-negara lain dalam upaya penyelesaian konflik sangat krusial.
Ketegangan yang semakin meningkat antara Israel dan Iran menimbulkan ancaman bagi keamanan regional dan internasional. Dunia internasional berharap upaya diplomasi dapat segera membuahkan hasil untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Pertemuan Menlu Eropa dengan Menlu Iran diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya de-eskalasi konflik. Dukungan dan tekanan dari komunitas internasional akan sangat penting dalam mendorong kedua belah pihak untuk berkompromi.
Keberhasilan upaya diplomasi ini akan sangat menentukan masa depan stabilitas di Timur Tengah dan mencegah terjadinya kerugian lebih besar bagi kedua negara dan dunia internasional. Semoga perdamaian dapat segera tercapai.