Indonesia tengah berupaya memperbarui buku sejarah nasional. Proses ini melibatkan tim besar ahli dan akademisi, dengan tujuan menghasilkan narasi sejarah yang lebih komprehensif dan akurat. Target penyelesaiannya adalah Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Pembaruan ini bukan sekadar penulisan ulang dari awal, melainkan penyempurnaan dan penambahan informasi berdasarkan riset terkini.
Proses pembaruan ini menjanjikan sebuah buku sejarah Indonesia yang lebih representatif, inklusif, dan mencerminkan perspektif Indonesia secara menyeluruh. Anggaran yang cukup besar telah dialokasikan pemerintah untuk memastikan kelancaran proyek ambisius ini.
Tim Penulis dan Tahapan Pembaruan Buku Sejarah
Tim penulis terdiri dari 113 penulis, 20 editor jilid, dan tiga editor umum. Mereka adalah sejarawan dan akademisi terkemuka dari berbagai disiplin ilmu, terbentang dari Aceh hingga Papua, dipimpin oleh Profesor Susanto Zuhdi dari Universitas Indonesia.
Proses penyusunan naskah akhir kini tengah memasuki tahap akhir. Uji publik rencananya akan dilaksanakan pada Juli 2025, sebelum akhirnya buku tersebut ditargetkan rampung pada Agustus 2025.
Tiga Aspek Utama Pembaruan
Pembaruan buku sejarah Indonesia difokuskan pada tiga aspek utama. Pertama, revisi narasi yang sudah ada untuk memastikan akurasi dan kelengkapan informasi.
Kedua, penambahan materi sejarah baru berdasarkan temuan dan penelitian terkini. Hal ini akan memperkaya wawasan pembaca tentang berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
Ketiga, pelurusan fakta dan informasi yang memerlukan klarifikasi. Aspek ini memastikan bahwa buku sejarah yang dihasilkan terbebas dari interpretasi yang bias atau keliru.
Perspektif Indonesia Sentris dan Inklusivitas
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menekankan pentingnya perspektif Indonesia sentris dalam penulisan ulang sejarah. Buku ini akan menyajikan sejarah Indonesia secara komprehensif, mulai dari sejarah awal hingga era pemilu.
Proses penulisan sejarah ini dirancang untuk bersifat inklusif. Hal ini bertujuan untuk memastikan semua perspektif dan sudut pandang terakomodir, demi menghasilkan narasi sejarah yang lebih utuh dan berimbang.
Anggaran dan Target Penyelesaian
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp9 miliar untuk proyek ini melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai seluruh proses penulisan, penyuntingan, dan publikasi buku sejarah Indonesia yang baru.
Target penyelesaian buku sejarah Indonesia versi terbaru adalah Agustus 2025, tepat pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi sumber rujukan utama bagi generasi muda Indonesia.
Proses pembaruan ini diharapkan menghasilkan buku sejarah yang lebih akurat, komprehensif, dan representatif bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan melibatkan para ahli dari berbagai disiplin ilmu dan daerah, buku ini diproyeksikan akan menjadi karya monumental yang memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perjalanan bangsa Indonesia.