Tim basket Bali United menelan kekalahan telak 74-104 dari Satria Muda Pertamina Jakarta pada laga Jumat malam lalu. Keunggulan signifikan Satria Muda tak lepas dari akurasi tembakan tiga angka mereka yang memukau.
Pelatih Bali United, I Gusti Rusta Wijaya, mengakui kesulitan timnya dalam membendung serangan jarak jauh lawan. Kegagalan ini menjadi faktor utama kekalahan di Britama Arena tersebut.
Pertahanan Bali United Bobol Tembakan Tiga Angka Satria Muda
Rusta Wijaya menyoroti performa apik pemain-pemain Satria Muda, khususnya Avan Seputra, yang sukses melesakkan banyak tembakan tiga angka. Sebanyak 18 dari 39 percobaan berhasil dikonversi, menunjukkan efisiensi yang tinggi mencapai 46,2 persen.
Upaya Bali United untuk menghentikan laju poin Satria Muda terbukti sia-sia. Tim lawan terlalu efektif dalam memanfaatkan celah pertahanan.
Kelemahan Pertahanan Luar dan Dominasi Satria Muda di Dua Kuarter Terakhir
Kapten Bali United, Ida Bagus Ananta, menjelaskan kelemahan utama timnya terletak pada pengawalan sisi luar pertahanan. Celah ini dieksploitasi habis-habisan oleh Satria Muda.
Di dua kuarter terakhir, Bali United semakin kewalahan. Meskipun sempat mendekatkan skor hingga empat poin di kuarter kedua, dominasi Satria Muda tak terbendung.
Ananta menambahkan, fokus mengawal penembak andalan Satria Muda justru membuka peluang bagi pemain lain untuk mencetak poin di area dalam (paint area). Strategi bertahan Bali United terbukti kurang efektif.
Analisa Kinerja dan Posisi Klasemen
Berbeda dengan Satria Muda yang memiliki tingkat akurasi tembakan tiga angka 46,2 persen (18 dari 39 percobaan), Bali United hanya mampu mencetak 8 dari 29 percobaan (27,6 persen).
Kekalahan ini membuat Bali United tertahan di peringkat 13 klasemen IBL dengan rekor 5 menang dan 20 kalah, mengumpulkan total 30 poin. Sementara itu, Satria Muda kokoh di posisi keempat dengan 42 poin (18 menang dan 6 kalah).
Pertandingan ini menjadi pelajaran berharga bagi Bali United untuk meningkatkan strategi pertahanan, terutama dalam menghadapi serangan jarak jauh yang efektif. Memperbaiki kelemahan di sisi luar pertahanan menjadi kunci untuk meraih kemenangan di laga-laga selanjutnya.
Ke depan, Bali United perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi pertahanan dan meningkatkan kemampuan individu pemain dalam mengawal lawan. Peningkatan kerjasama tim dan latihan intensif juga dibutuhkan untuk menghadapi tim-tim kuat di IBL.
Dengan kekalahan ini, perjalanan Bali United di IBL masih panjang dan penuh tantangan. Namun, dengan evaluasi yang tepat dan kerja keras, tim ini diharapkan mampu memperbaiki performanya dan meraih hasil yang lebih baik di masa mendatang.