PT PLN (Persero) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Kementerian BUMN pada Rabu. Pertemuan ini menarik perhatian publik, terutama terkait isu potensi perombakan susunan direksi. Namun, informasi resmi mengenai hal ini masih terbatas.
Sejumlah petinggi PLN, termasuk Direktur Utama Darmawan Prasodjo dan Komisaris Dadan Kusdiana, terlihat hadir dalam RUPST. Kehadiran mereka memicu spekulasi mengenai agenda utama pertemuan tersebut.
RUPST PLN: Kinerja Keuangan dan Proyeksi Penjualan Listrik
Agenda utama RUPST PLN difokuskan pada evaluasi kinerja tahunan perusahaan. Hal ini termasuk membahas hasil audit tahun 2024 dan pencapaian-pencapaian PLN selama periode tersebut.
Komisaris Independen PLN, Andi Arief, mengonfirmasi hal ini. Ia menyebutkan pembahasan akan meliputi keuntungan perusahaan dan kinerjanya secara menyeluruh. Namun, ia menegaskan belum menerima informasi mengenai perombakan direksi.
Keoptimisan PLN Terhadap Target Penjualan Listrik
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, sebelumnya menyampaikan proyeksi penjualan listrik tahun 2024 yang sangat optimistis. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI pada 2 Desember 2024, ia memprediksi penjualan listrik akan jauh melampaui target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
Proyeksi tersebut mencapai 307,23 TWh, jauh di atas target RKAP sebesar 299 TWh dan realisasi tahun 2023 yang tercatat 288,44 TWh. Hal ini menunjukkan kepercayaan diri PLN dalam mencapai target bisnisnya.
Darmawan menekankan bahwa target RKAP merupakan kesepakatan antara Kementerian BUMN dan PLN, menunjukkan komitmen perusahaan dalam memenuhi target yang telah ditetapkan pemerintah.
Misteri Perombakan Direksi PLN
Meskipun isu perombakan direksi beredar luas, belum ada konfirmasi resmi dari pihak PLN mengenai hal tersebut. Baik Dadan Kusdiana maupun Andi Arief menyatakan belum mengetahui adanya rencana pergantian direksi.
Ketidakpastian ini menambah intrik seputar RUPST PLN. Publik menantikan pengumuman resmi dari pihak PLN terkait hal ini.
Kehadiran sejumlah komisaris dan direksi di Kementerian BUMN menunjukkan pentingnya RUPST ini bagi masa depan perusahaan. Kejelasan informasi terkait perombakan direksi menjadi salah satu poin krusial yang dinantikan.
Kesimpulannya, RUPST PLN 2024 berfokus pada evaluasi kinerja dan proyeksi penjualan listrik yang optimistis. Namun, isu perombakan direksi masih menjadi pertanyaan besar yang belum terjawab. Kejelasan informasi resmi dari PLN sangat dinantikan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang perkembangan perusahaan ke depan. Pertemuan ini menjadi penanda penting bagi arah strategis PLN di tahun-tahun mendatang.