Cristiano Ronaldo, megabintang sepak bola dunia, dikenal dengan prestasi gemilangnya di lapangan hijau. Namun, di balik sorotan gemerlap, terungkap sebuah kisah unik tentang disiplin dan hadiah mewah yang diberikannya kepada rekan-rekan setimnya di Juventus.
Insiden ini bermula dari sebuah pelanggaran disiplin yang dilakukan Ronaldo pada September 2018. Akibatnya, ia harus menerima konsekuensi tak terduga, yang justru menjadi cerita menarik di balik layar sepak bola profesional.
Hadiah iMac untuk Rekan Setim Juventus
Pada laga debutnya di Liga Champions bersama Juventus, Ronaldo mendapat kartu merah karena menarik rambut pemain Valencia, Jeison Murillo. Keputusan wasit ini membuatnya kecewa dan marah.
Namun, pelatih Juventus saat itu, Massimiliano Allegri, menerapkan aturan disiplin yang unik. Aturan tersebut mengharuskan pemain yang melanggar aturan, meskipun ringan, untuk memberikan hadiah kepada seluruh rekan setimnya sebagai bentuk permintaan maaf.
Awalnya, Ronaldo menolak menerima hukuman ini. Ia bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah atas pelanggaran tersebut.
Setelah dua bulan, Ronaldo akhirnya mengakui kesalahannya dan memenuhi hukuman tersebut. Ia membelikan iMac untuk setiap pemain Juventus sebagai tanda permintaan maafnya.
Pengalaman Wojciech Szczesny dengan Aturan Disiplin
Wojciech Szczesny, mantan rekan setim Ronaldo di Juventus, turut membagikan pengalamannya dengan aturan disiplin Allegri yang unik ini.
Szczesny pernah terlambat datang latihan dan harus menerima konsekuensi yang sama seperti Ronaldo.
Ia mengaku awalnya tidak menyadari kesalahannya. “Saya pikir hari itu Selasa, tetapi ternyata hari itu Rabu,” ungkap Szczesny.
Akibat keterlambatan tersebut, Szczesny harus membelikan hadiah untuk semua rekan setimnya. Ia memilih untuk memberikan headphone sebagai tanda permintaan maafnya.
Kedermawanan Ronaldo kepada Marcus Rashford
Kisah kedermawanan Ronaldo tidak hanya terbatas pada rekan-rekan setimnya di Juventus. Ia juga pernah memberikan hadiah spesial kepada Marcus Rashford, pemain Manchester United.
Pada tahun 2018, Ronaldo mengirimkan sebuah kaus Real Madrid bertanda tangan untuk Rashford, disertai pesan penyemangat: “Untuk Marcus, teruslah berkarya.”
Tidak hanya kaus, Ronaldo juga menghadiahkan Rashford sepasang sepatu Nike Air Max 97 CR7 edisi terbatas. Sepatu tersebut memiliki desain yang terinspirasi dari masa kecil Ronaldo.
Rashford sangat berterima kasih atas hadiah tersebut dan mengungkapkan kekagumannya kepada Ronaldo. Namun, ia mengaku enggan memakai sepatu tersebut karena takut merusaknya.
“Tidak seorang pun dapat menyentuhnya,” kata Rashford. “Lebih baik saya simpan saja mereka di tempat yang aman.”
Kisah-kisah ini memperlihatkan sisi lain dari Cristiano Ronaldo, di luar kemampuannya yang luar biasa di lapangan hijau. Sikapnya yang akhirnya mengakui kesalahan dan memberikan hadiah mewah kepada rekan setim dan pemain muda menunjukkan rasa tanggung jawab dan kepemimpinan yang patut diacungi jempol. Aturan disiplin yang unik di Juventus pun menjadi pengingat pentingnya menjaga disiplin dan saling menghargai di dalam sebuah tim, meskipun terkadang dibumbui dengan hadiah-hadiah yang tak biasa.