Artis Denada baru-baru ini menjalani operasi plastik hidung, atau rinoplasti, demi meningkatkan penampilan dan menjaga kariernya di industri hiburan. Ia menegaskan tindakan ini murni untuk estetika, tanpa masalah kesehatan hidung sebelumnya.
Terdapat dua jenis rinoplasti: rekonstruksi dan estetik. Rinoplasti rekonstruksi memperbaiki hidung cacat bawaan atau akibat cedera. Sedangkan rinoplasti estetik bertujuan mempercantik bentuk hidung sesuai keinginan individu.
Mengapa Denada Memilih Rinoplasti Estetik?
Keputusan Denada menjalani rinoplasti estetik didasari atas pertimbangan estetika dan investasi diri. Baginya, penampilan yang menarik adalah aset penting dalam mempertahankan karier di dunia hiburan yang kompetitif.
Artis tersebut menjalani prosedur tersebut di Thailand. Ia telah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum mengambil keputusan penting ini untuk penampilannya.
Risiko Operasi Plastik Hidung: Pertimbangan Penting Sebelum Prosedur
Sebelum memutuskan menjalani rinoplasti, penting memahami berbagai risikonya. Konsultasi menyeluruh dengan dokter spesialis bedah plastik sangat dianjurkan untuk meminimalisir komplikasi.
Dokter Irena Sakura Rini, MARS, Sp.B.P.R.E, Subsp.E.L.(K), Wakil Presiden PERAPI, menyoroti beberapa risiko utama. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum operasi sangat penting.
1. Risiko Pembiusan
Risiko pembiusan merupakan risiko umum pada semua prosedur bedah. Tekanan darah menurun, pecahnya pembuluh darah, hingga serangan jantung adalah beberapa kemungkinan komplikasi.
Pemeriksaan medis yang komprehensif, termasuk CT Scan, tes darah, dan rontgen, memastikan kondisi pasien aman untuk dibius. Pemeriksaan lebih detail diperlukan untuk rinoplasti rekonstruksi.
2. Risiko Pembedahan
Terdapat risiko komplikasi tak terduga selama pembedahan. Meskipun dokter telah merencanakan prosedur secara matang, kejadian tak terduga bisa saja terjadi.
Hal ini menuntut profesionalisme dan keahlian dokter bedah dalam mengantisipasi dan mengatasi situasi yang tidak terduga selama prosedur berlangsung.
3. Kemungkinan Prosedur Berlanjut ke Beberapa Sesi
Rinoplasti, terutama rekonstruksi, mungkin membutuhkan beberapa sesi untuk penyelesaian. Prosedur estetik umumnya selesai dalam satu sesi, namun tetap ada kemungkinan memerlukan sesi tambahan.
Perlu diingat bahwa setiap kasus memiliki kerumitannya sendiri. Dokter akan menginformasikan jika diperlukan lebih dari satu sesi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
4. Hasil Tidak Sesuai Ekspektasi
Konsultasi langsung dengan dokter yang akan melakukan operasi sangat penting. Hal ini untuk meminimalisir risiko hasil yang tidak sesuai dengan ekspektasi pasien.
Komunikasi yang terbuka antara pasien dan dokter sangat krusial, terutama untuk rinoplasti estetik yang sangat bergantung pada selera personal.
5. Implan Silikon Keluar (Rinoplasti Implan)
Pada rinoplasti implan yang menggunakan silikon, ada risiko implan keluar. Meskipun silikon bermutu medis, tetap ada risiko sebagai benda asing dalam tubuh.
Dokter Ruth Lumbuun, Sp.B.P.R.E., Subsp.E.L.(K), menjelaskan bahwa panjang implan yang berlebihan dapat menyebabkan silikon terekspos atau keluar.
6. Tulang Diserap Tubuh (Rinoplasti Tulang)
Rinoplasti tulang menggunakan tulang sendiri, misalnya dari tulang iga atau telinga. Namun, ada risiko tulang tersebut diserap oleh tubuh.
Penyerapan tulang oleh tubuh dapat menyebabkan ketinggian hidung berkurang. Selain itu, perdarahan juga merupakan risiko yang mungkin terjadi baik pada rinoplasti implan maupun tulang.
Kesimpulannya, rinoplasti, baik estetik maupun rekonstruksi, memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan. Konsultasi menyeluruh dengan dokter spesialis bedah plastik yang berpengalaman dan reputasinya baik sangat penting sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini. Pemahaman yang matang tentang prosedur dan risikonya akan membantu pasien membuat keputusan yang tepat dan terinformasi.