PT PLN (Persero) baru saja merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Pertanggungjawaban Tahunan (RUPS LPT) Tahun Buku 2024. Perombakan jajaran direksi menjadi sorotan utama dalam rapat tersebut, meskipun Direktur Utama, Darmawan Prasodjo, tetap mempertahankan posisinya.
Rapat yang digelar di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu lalu, menghasilkan sejumlah keputusan penting terkait struktur manajemen PLN. Perubahan ini diharapkan dapat membawa PLN menuju kinerja yang lebih optimal di masa mendatang.
Pergantian Direksi PLN: Dua Posisi Kunci Berganti
Dua posisi direksi mengalami pergantian. Direktur Retail dan Niaga, Edi Srimulyanti, dan Direktur Manajemen Pembangkitan, Adi Lumakso, tidak lagi menjabat.
Komisaris Independen PLN, Andi Arief, mengungkapkan informasi tersebut seusai RUPST. Namun, identitas pengganti kedua direksi tersebut belum diumumkan secara resmi.
Penambahan dan Pergantian Komisaris
Selain pergantian direksi, RUPST PLN juga mencatat penambahan satu posisi direksi baru, yaitu Direktur Teknologi.
Struktur komisaris juga mengalami perubahan. Susiwijono Moegiarso digantikan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara Indonesia, Bambang Eko Suhariyanto.
Kinerja Keuangan PLN Tahun 2024: Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
Tahun 2024 menorehkan prestasi gemilang bagi PLN. Pendapatan perusahaan mencapai angka fantastis, yaitu Rp545,4 triliun.
Angka ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah PLN, mengalami peningkatan 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih pun ikut melesat hingga Rp17,76 triliun.
Penjualan tenaga listrik juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai 306,22 Tera Watt hour (TWh).
Angka tersebut melampaui target pemerintah sebesar 299,99 TWh, bahkan mencapai 102,08 persen.
Pertumbuhan penjualan tenaga listrik ini didominasi oleh sektor rumah tangga (43 persen), diikuti sektor industri (30 persen), sektor bisnis (19 persen), dan sektor lainnya (8 persen).
Penjualan listrik menjadi kontributor utama pendapatan PLN, mencapai Rp353,17 triliun, meningkat dari Rp333,19 triliun di tahun sebelumnya.
Rincian Penjualan Tenaga Listrik Berdasarkan Sektor
Sektor rumah tangga menjadi konsumen terbesar listrik PLN di tahun 2024, menyumbang 43% dari total penjualan.
Industri menempati posisi kedua dengan kontribusi 30%, menunjukkan pentingnya sektor ini dalam perekonomian.
Sektor bisnis juga menjadi penopang penting, berkontribusi sebesar 19% terhadap total penjualan.
Sisanya 8% berasal dari berbagai sektor lainnya, menggambarkan jangkauan luas layanan PLN.
Secara keseluruhan, RUPS LPT PLN tahun buku 2024 menunjukkan kinerja keuangan yang sangat positif dan menandai langkah strategis dalam memperkuat struktur manajemen perusahaan. Perombakan direksi dan penambahan posisi Direktur Teknologi diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja PLN ke depannya, sekaligus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.
Keberhasilan PLN dalam mencetak rekor pendapatan dan laba bersih menunjukkan potensi besar perusahaan dalam berkontribusi pada perekonomian Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan manajemen yang solid, PLN diyakini akan terus bertumbuh dan berkembang di masa mendatang.