Presiden Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF), Tran Quoc Tuan, baru-baru ini menyatakan penolakan VFF terhadap kebijakan naturalisasi pemain secara besar-besaran. Keputusan ini diambil setelah melihat kesuksesan Timnas Indonesia dan Malaysia yang secara agresif menaturalisasi pemain asing, mengakibatkan Vietnam tertinggal dalam persaingan sepak bola di tingkat Asia Tenggara dan Asia.
Vietnam merasakan dampak langsung dari strategi naturalisasi yang diterapkan negara tetangga. Mereka mengalami kekalahan telak dari Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kekalahan serupa juga dialami saat melawan Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027.
Kebijakan VFF: Fokus pada Pengembangan Internal
Tran Quoc Tuan menjelaskan bahwa VFF memilih untuk tetap berfokus pada pengembangan pemain lokal. VFF percaya bahwa pembangunan sepak bola yang berkelanjutan harus berakar pada sistem internal yang kuat.
Penerapan kebijakan naturalisasi secara besar-besaran, menurut Tuan, hanya akan memberikan kekuatan sesaat. Sistem pembinaan pemain muda di dalam negeri justru akan melemah. VFF lebih memilih membangun fondasi yang kuat dan berkelanjutan daripada mengandalkan pemain naturalisasi.
Analisis Kebijakan Naturalisasi Negara Lain
VFF telah melakukan analisis mendalam terhadap kebijakan naturalisasi yang diterapkan oleh Indonesia dan Malaysia. Meskipun mengakui keberhasilan kedua negara tersebut dalam meningkatkan performa tim nasional, VFF tetap meyakini bahwa pendekatan mereka berbeda.
Vietnam menyadari keterbatasan jumlah pemain diaspora di luar negeri dibandingkan Indonesia dan Malaysia. Hal ini menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan untuk tetap fokus pada pengembangan pemain lokal.
Identitas Nasional dan Pemain Naturalisasi di Vietnam
Meskipun menolak naturalisasi massal, Vietnam sebenarnya memiliki beberapa pemain naturalisasi. Saat ini, tim nasional Vietnam, atau yang dikenal sebagai Golden Star Warriors, hanya diperkuat dua pemain naturalisasi yaitu Nguyen Filip dan Cao Quang Vinh alias Jason Pendant.
Selain kedua pemain tersebut, ada pula Dang Van Lam yang tidak dipanggil ke timnas dan Nguyen Xuan Son yang masih dalam pemulihan cedera. Beberapa pemain diaspora juga telah diberi kesempatan di timnas U-17, U-19, dan U-22, namun belum ada yang menonjol hingga layak promosi ke tim senior. VFF menekankan pentingnya mempertahankan identitas dan kebanggaan nasional dalam pengembangan sepak bola Vietnam.
VFF percaya bahwa fokus pada pengembangan internal, pembinaan pemain muda, dan penguatan klub serta daerah akan menghasilkan tim nasional yang kuat dan berkelanjutan. Strategi ini, meskipun mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk membuahkan hasil, dianggap lebih sejalan dengan pembangunan jangka panjang dan identitas nasional Vietnam di kancah sepak bola internasional. Mereka meyakini bahwa membangun fondasi yang kuat dari dalam akan lebih berkelanjutan daripada solusi instan yang ditawarkan oleh naturalisasi massal.