Kuliner tradisional Indonesia menyimpan kekayaan yang melampaui sekadar cita rasa. Di balik setiap hidangan, tersimpan kearifan lokal dan nilai budaya leluhur yang perlu dijaga kelestariannya.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menekankan pentingnya pelestarian kuliner tradisional sebagai warisan budaya bangsa. Beliau menyoroti bagaimana makanan tradisional Indonesia tidak hanya beragam dan sehat, tetapi juga merepresentasikan kearifan leluhur dan daya tahan budaya yang mendalam.
Jepa dan Enbal: Roti Singkong Indonesia Menuju UNESCO
Indonesia memiliki sejarah unik dalam pengolahan singkong sebagai bahan pangan. Salah satu contohnya adalah Jepa, roti tipis menyerupai panekuk dari tepung singkong yang berasal dari Majene, Sulawesi Barat.
Jepa, yang dipanggang di atas wajan tanah liat atau besi dan disajikan dengan ikan asin dan sambal, lebih dari sekadar makanan. Kudapan ini merupakan simbol jati diri lokal yang kaya akan makna budaya.
Dari Maluku, kita mengenal Enbal, sejenis roti singkong yang umumnya dikonsumsi sebagai makanan pokok. Yang menarik, metode pembuatan dan penyajian Jepa dan Enbal memiliki kemiripan dengan roti singkong dari Kuba dan Venezuela.
Kemiripan ini menunjukkan adanya keterkaitan budaya dalam khazanah kuliner dunia. Enbal khususnya, berasal dari Kepulauan Kei, Maluku, dan menggunakan singkong beracun (Manihot Glaziovii) yang diolah secara cermat untuk menghilangkan kandungan sianidanya.
Upaya Kolaborasi Internasional untuk Pengakuan UNESCO
Komunitas budaya di Majene dan Kepulauan Kei memiliki aspirasi untuk mendaftarkan roti singkong mereka sebagai warisan budaya UNESCO. Proses ini membutuhkan dukungan dari negara-negara yang sudah terdaftar sebelumnya, termasuk Kuba dan Venezuela.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Kebudayaan, berkomitmen untuk berkolaborasi secara inklusif dengan Kuba dan Venezuela. Kolaborasi ini menunjukkan kesadaran bersama akan sejarah kuliner yang melampaui batas geografis.
Fadli Zon menyampaikan harapannya akan kerja sama yang erat dengan Kuba dan Venezuela. Hal ini penting untuk memperkuat upaya pengakuan roti singkong Indonesia di kancah internasional.
Cassava Bread: Perayaan Warisan Kuliner Bersama
Acara “Cassava Bread: A Celebration of Common Heritage through Local Food Traditions of Cuba, Indonesia, and Venezuela” menjadi bukti nyata komitmen pemerintah Indonesia dalam membangun jalinan persahabatan dan kerja sama kebudayaan.
Acara ini tidak hanya merayakan warisan kuliner bersama yang berakar dari singkong, tetapi juga membangun jalinan persahabatan lintas negara melalui cita rasa dan nilai-nilai budaya.
Keterikatan Kuba, Indonesia, dan Venezuela dalam bidang gastronomi, khususnya penggunaan singkong sebagai bahan pangan, semakin memperkuat kerja sama ini. Inisiatif ini menunjukan pentingnya kerja sama antar negara dalam melestarikan warisan kuliner dunia.
Melalui acara ini, Indonesia menegaskan komitmennya dalam membangun kerja sama kebudayaan dengan negara sahabat. Semoga upaya ini berhasil mendapatkan pengakuan UNESCO untuk Jepa dan Enbal, serta memperkuat persahabatan antarnegara.
Ke depannya, peningkatan kerja sama dan kolaborasi internasional diharapkan dapat terus mendorong pelestarian dan pengakuan kuliner tradisional Indonesia di dunia. Harapannya, warisan budaya kuliner Indonesia yang kaya dan beragam semakin dikenal dan diapresiasi secara global.