Banyak orangtua mengeluhkan kebiasaan anak-anaknya yang gemar jajan, bahkan lebih memilih jajanan daripada bekal sehat yang telah dipersiapkan. Kekhawatiran utama tentu saja adalah kandungan jajanan yang seringkali tidak sehat bagi tumbuh kembang anak.
Caca Tengker, psikolog dan publik figur, juga menghadapi tantangan serupa dengan kedua anaknya, Ansara dan Aruni. Ia pun berbagi strategi efektif untuk mengatasi kebiasaan jajan anak tanpa mengorbankan hubungan baik orangtua dan anak.
Tegas Namun Bijak: Strategi Caca Tengker Mengatasi Anak Suka Jajan
Caca Tengker mengakui dirinya sebagai orangtua yang tegas dalam memberikan batasan. Ia tak segan mengatakan “jangan” dan “tidak” pada hal-hal yang merugikan kesehatan anak. Namun, ia menekankan pentingnya menjelaskan konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil anak.
Menurutnya, larangan tanpa penjelasan hanya akan memicu perlawanan. Anak perlu memahami alasan di balik setiap aturan, sehingga mereka dapat belajar bertanggung jawab atas pilihan mereka sendiri.
Konsekuensi sebagai Alat Belajar
Caca menerapkan metode konsekuensi yang cukup ketat, terutama terkait makanan dan minuman tidak sehat. Ia memberikan kesempatan bagi anak-anaknya untuk merasakan sendiri dampak negatif dari mengonsumsi makanan tinggi gula, misalnya.
Salah satu pengalaman yang dibagikan Caca adalah ketika salah satu anaknya mengalami gatal-gatal di malam hari akibat terlalu banyak mengonsumsi permen. Pengalaman tersebut menjadi pelajaran berharga bagi sang anak untuk lebih bijak dalam memilih jajanan.
Dengan memahami konsekuensi, anak-anak Caca cenderung mengurangi kebiasaan jajan sembarangan. Mereka telah belajar menghubungkan tindakan dengan dampaknya.
Menjawab Pertanyaan dan Menjelaskan Alasan
Meskipun tegas, Caca tetap bersikap terbuka dan sabar menghadapi pertanyaan dan protes dari anak-anaknya. Ansara dan Aruni terkadang mempertanyakan aturan yang dibuat oleh ibunya.
Caca tak segan menjelaskan alasan di balik setiap aturan yang dibuatnya. Ia menekankan bahwa larangan tersebut bertujuan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan anak-anaknya.
Dengan komunikasi yang terbuka, Caca membangun pemahaman bersama sehingga aturan yang diterapkan tidak terasa otoriter. Hal ini menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara orangtua dan anak.
Komunikasi Terbuka Kunci Utama
Caca Tengker membuktikan bahwa mendisiplinkan anak bukan hanya tentang memberikan larangan. Lebih penting lagi adalah membangun komunikasi yang efektif dan menjelaskan konsekuensi dari setiap tindakan.
Dengan pendekatan yang tegas namun bijak, Caca berhasil mengatasi kebiasaan jajan anak-anaknya sambil tetap menjaga hubungan yang harmonis. Ia menekankan pentingnya menjelaskan alasan di balik setiap aturan dan membiarkan anak-anak belajar dari pengalaman mereka sendiri.
Pengalaman Caca Tengker memberikan inspirasi bagi para orangtua dalam menghadapi tantangan serupa. Ketegasan yang diimbangi dengan komunikasi yang baik dan pemahaman atas kebutuhan anak merupakan kunci utama dalam mendidik anak agar tumbuh sehat dan bertanggung jawab.
