Paris Saint-Germain (PSG) mengawali kiprahnya di Piala Dunia Antarklub 2025 dengan kemenangan meyakinkan. Mengalahkan Atletico Madrid dengan skor telak 4-0 pada laga perdana Grup B, Senin lalu, PSG menunjukkan dominasi yang kuat. Kemenangan ini tak hanya mengamankan tiga poin penting, tetapi juga mengungkapkan mental juara tim besutan Christophe Galtier.
Namun, di balik euforia kemenangan, kapten PSG, Marquinhos, menekankan pentingnya kerendahan hati. Ia mengingatkan bahwa perjalanan di Piala Dunia Antarklub masih panjang dan penuh tantangan.
Marquinhos: Kerendahan Hati Kunci Kesuksesan PSG
Marquinhos, yang baru saja mengangkat trofi Liga Champions UEFA 2024-2025 dua pekan sebelumnya, menyatakan bahwa hasil pertandingan tak pernah bisa diprediksi, apalagi menghadapi tim sekuat Atletico Madrid.
“Kita tidak pernah mengetahui bagaimana sebuah pertandingan akan berakhir, apalagi saat menghadapi lawan seperti mereka. Tim kami menunjukkan kekuatannya,” ujar Marquinhos seperti dikutip dari laman resmi FIFA.
Meskipun telah meraih prestasi gemilang di Liga Champions, Marquinhos menegaskan pentingnya menjaga mentalitas yang rendah hati. Ia menekankan pentingnya konsistensi dalam permainan, baik dalam bertahan maupun menyerang.
“Ya, kami sudah menjuarai Liga Champions, tapi hari ini kami kembali menunjukkan intensitas kami. Kami harus tetap rendah hati, terus bertahan, menyerang, dan melangkah ke arah yang sama,” tambahnya. Sikap ini menunjukkan profesionalitas tinggi dan kesiapan tim untuk menghadapi laga-laga selanjutnya.
Sportivitas Vitinha: Mengutamakan Tim di Atas Ego Pribadi
Di luar penampilan gemilang tim, aksi sportivitas dari gelandang PSG, Vitinha, juga patut diapresiasi. Ia dengan lapang dada menyerahkan kesempatan mengeksekusi penalti kepada Lee Kang-in pada menit ke-90+7.
Vitinha menjelaskan bahwa ia dan Lee Kang-in telah memiliki kesepakatan sebelumnya mengenai siapa yang akan mengambil penalti. Ia pun dengan bijak mengutamakan kepentingan tim di atas kepentingan individu.
“Kami memang sudah berbicara soal penalti yang diberikan kepada Lee Kang-In. Biasanya saya yang mengambilnya. Hari ini seharusnya giliran saya, tetapi kami sudah punya kesepakatan. Saya bukan penyerang, jadi saya tidak butuh gol. Dan saat kami sudah unggul seperti ini, saya berikan penaltinya kepada penyerang,” jelas Vitinha.
Sikap Vitinha menunjukkan kedewasaan dan solidaritas yang kuat di dalam skuad PSG. Hal ini sangat penting dalam membangun tim yang kuat dan solid.
Tantangan Berikutnya: Menghadapi Botafogo di Laga Kedua
Kemenangan atas Atletico Madrid menempatkan PSG di puncak klasemen sementara Grup C Piala Dunia Antarklub 2025. Namun, perjuangan masih panjang.
PSG akan menghadapi tantangan berikutnya pada Jumat, 20 Juni, melawan Botafogo, klub asal Brasil. Pertandingan ini diprediksi akan menjadi laga yang sengit.
Botafogo, sebagai wakil dari Brasil, dikenal memiliki kekuatan dan gaya permainan yang khas. PSG harus mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi laga ini.
Hasil pertandingan melawan Botafogo akan sangat menentukan perjalanan PSG di fase grup. Kemenangan akan semakin memperkuat posisi PSG untuk lolos ke babak selanjutnya.
Pertandingan melawan Botafogo akan menjadi ujian sesungguhnya bagi PSG. Kemampuan tim untuk terus mempertahankan konsistensi dan mental juara akan menjadi penentu keberhasilan mereka.
Secara keseluruhan, kemenangan meyakinkan PSG atas Atletico Madrid menunjukkan potensi kuat mereka di Piala Dunia Antarklub 2025. Namun, kerendahan hati, sportivitas, dan kerja keras akan terus menjadi kunci kesuksesan mereka dalam mengalami perjalanan yang masih panjang ini. Pertandingan melawan Botafogo akan menjadi tonggak penting untuk melihat seberapa jauh PSG dapat mempertahankan momentum kemenangan ini.