Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, berpotensi besar mengembangkan ekonomi kreatif. Hal ini disampaikan Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, saat menerima kunjungan Bupati Poso, Verna Gladies Merry Inkiriwang, di Jakarta.
Potensi ekonomi kreatif daerah dinilai sebagai penggerak baru pertumbuhan ekonomi nasional. Riefky menekankan pentingnya menggali kekayaan lokal untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas dan sejalan dengan cita-cita bangsa.
Potensi Ekonomi Kreatif Poso: Kain Ranta dan Lebih Banyak Lagi
Salah satu potensi unggulan Poso yang disorot adalah kain Ranta. Kain tradisional yang terbuat dari kulit kayu ini berasal dari Lembah Bada dan memiliki nilai seni tinggi.
Selain kain Ranta, potensi ekonomi kreatif Poso juga meliputi sektor fesyen, kriya, dan kuliner. Bupati Poso menyebutkan kopi Poso dan olahan ikan sidat sebagai contoh produk unggulan lainnya.
Keindahan alam dan destinasi wisata di Poso juga menjadi aset penting untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif. Integrasi sektor pariwisata dengan produk-produk kreatif lokal dapat meningkatkan daya tarik dan nilai jual.
Dukungan Kementerian dan Pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif
Menteri Riefky mendorong pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif di Kabupaten Poso. Hal ini dianggap penting untuk mensinkronkan pengembangan usaha ekonomi kreatif di daerah.
Saat ini, sudah ada 17 kota, 39 kabupaten, dan 21 provinsi yang memiliki dinas ekonomi kreatif. Pembentukan dinas, meski tak harus berdiri sendiri, dapat dioptimalkan dengan bergabung dengan dinas lain yang relevan.
Dengan adanya dinas khusus, pengembangan ekonomi kreatif di Poso diharapkan lebih terarah dan terstruktur. Hal ini akan meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk-produk kreatif lokal.
Langkah Strategis Pengembangan Ekonomi Kreatif Poso
Bupati Poso mengusulkan beberapa langkah kolaboratif dengan Kementerian Ekonomi Kreatif.
Usulan tersebut antara lain meliputi pembangunan Poso Creative Hub, penyelenggaraan Festival Ekraf Poso, pelatihan digitalisasi produk, perlindungan hak kekayaan intelektual, dan sertifikasi produk lokal.
Semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan ruang kegiatan dan promosi ekonomi kreatif yang efektif. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta lebih banyak lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Poso.
Secara keseluruhan, kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan ekonomi kreatif di Poso sangat menjanjikan. Dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada dan dukungan strategi yang tepat, Poso berpeluang besar untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya. Keberhasilan ini juga dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatifnya.