Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di Amerika Serikat sedang menghadapi masalah serius: minimnya penonton. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang daya tarik dan pengelolaan turnamen bergengsi tersebut.
Beberapa pertandingan awal menunjukkan angka penonton yang jauh di bawah kapasitas stadion. Hal ini memicu kekhawatiran terhadap keberhasilan penyelenggaraan turnamen secara keseluruhan.
Penonton Minim di Beberapa Pertandingan
Laga Ulsan HD melawan Mamelodi Sundowns FC di Stadion Inter&Co, Orlando, hanya dihadiri 3.412 penonton. Stadion tersebut memiliki kapasitas 25.500 tempat duduk.
Kondisi serupa terjadi pada pertandingan Chelsea melawan Los Angeles FC di Stadion Mercedes-Benz, Atlanta. Dari kapasitas 75.000 penonton, hanya 22.000 yang hadir.
Minimnya minat penonton ini berdampak pada harga tiket. FIFA terpaksa menurunkan harga tiket, khususnya untuk mahasiswa lokal, menjadi 20 dolar AS.
Bahkan, beredar laporan bahwa panitia berusaha menyembunyikan kursi kosong dari kamera televisi dengan memindahkan penonton ke bagian tribun lain.
Penundaan Pertandingan Akibat Cuaca Buruk
Pertandingan Mamelodi Sundowns FC melawan Ulsan HD sempat tertunda karena cuaca buruk.
Sebelum pertandingan dimulai, hanya sekitar 97 orang yang berada di stadion, menurut laporan jurnalis Maher Mezahi di media sosial. Angka ini meningkat menjadi 557 orang sepuluh menit sebelum kick-off.
Penundaan tersebut membuat pertandingan baru dimulai lebih dari satu jam kemudian. Kondisi ini semakin memperburuk citra Piala Dunia Antarklub 2025.
Klaim FIFA dan Reaksi Publik
Terlepas dari angka penonton yang mengecewakan, FIFA tetap mengklaim penjualan tiket hampir mencapai 1,5 juta lembar.
Mereka juga menyatakan bahwa lebih dari 340.000 penggemar telah menghadiri delapan pertandingan pembukaan turnamen.
Namun, klaim FIFA tersebut mendapat respon negatif dari publik. Banyak netizen yang mengecam minimnya penonton di beberapa pertandingan, khususnya laga di Orlando.
Beberapa komentar di media sosial menyatakan kekecewaan mereka terhadap rendahnya animo penonton, bahkan membandingkannya dengan pertandingan sepak bola non-liga.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius tentang strategi pemasaran dan daya tarik Piala Dunia Antarklub 2025. Minimnya penonton di beberapa pertandingan menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan turnamen ini.
FIFA perlu melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub di masa mendatang. Meningkatkan daya tarik turnamen dan strategi pemasaran yang efektif menjadi kunci keberhasilan.
Ke depan, perlu kajian mendalam mengenai faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya minat penonton, mulai dari harga tiket, strategi promosi, hingga pemilihan lokasi pertandingan. Semoga Piala Dunia Antarklub mendatang dapat terselenggara dengan lebih baik dan menarik lebih banyak penggemar.