Seorang operator e-commerce bernama Tiara (20) mengalami nasib malang setelah di-PHK dari pekerjaannya. Kejadian ini bermula dari ulah atasannya yang melakukan pungutan liar (pungli).
Tanpa sepengetahuan Tiara, atasannya tersebut meminta biaya tambahan kepada para merchant atau toko online. Akibatnya, Tiara dan karyawan lain di tim tersebut terkena imbasnya dan dipecat.
PHK Karena Ulah Atasan yang Melakukan Pungli
Tiara menceritakan pengalaman pahitnya saat diwawancarai detikcom di Job Fair Kelapa Gading.
Ia mengungkapkan bahwa pemecatan massal terjadi karena masalah pungli yang dilakukan atasannya. Semua karyawan di tim tersebut terkena dampaknya.
Padahal, Tiara baru bekerja selama tiga bulan di perusahaan e-commerce tersebut. Sebelumnya, ia telah mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai sales di perusahaan otomotif setelah bekerja selama satu tahun.
Mencari Pekerjaan Baru Setelah 6 Bulan Menganggur
Kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba membuat Tiara kembali menganggur.
Ia kini aktif mencari pekerjaan baru, salah satunya dengan mengikuti Job Fair di Kelapa Gading.
Tiara mengaku tidak pilih-pilih pekerjaan. Yang terpenting baginya adalah dapat bekerja kembali setelah enam bulan menganggur akibat ulah mantan atasannya.
Gaji bukanlah prioritas utamanya. Ia hanya ingin mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pengalaman sebelumnya sebagai sales membuatnya menyadari bahwa penghasilannya bergantung pada hasil penjualan. Oleh karena itu, ia menerima berbagai kesempatan pekerjaan.
Dampak Pungli terhadap Karyawan dan Perusahaan
Kasus ini menyoroti dampak negatif pungli, tidak hanya bagi para merchant yang menjadi korban, tetapi juga bagi karyawan yang tidak bersalah.
Praktik pungli ini merusak reputasi perusahaan dan dapat menyebabkan kerugian finansial, serta menurunkan moral karyawan.
Perusahaan perlu meningkatkan pengawasan dan menerapkan sistem yang transparan untuk mencegah praktik pungli serupa terjadi di masa mendatang.
Karyawan juga perlu memiliki kesadaran dan keberanian untuk melaporkan tindakan pungli yang mereka saksikan agar dapat dicegah.
Kasus Tiara menjadi pengingat penting bagi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil dan bebas dari korupsi.
Perlindungan terhadap karyawan yang menjadi korban tindakan tidak bertanggung jawab dari atasannya juga harus diprioritaskan.
Kisah Tiara menjadi gambaran nyata dampak buruk pungli yang merugikan banyak pihak. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait.