Pertamina Patra Niaga semakin menegaskan komitmennya dalam mendorong transisi energi di sektor penerbangan. Langkah nyata yang diambil adalah dengan memanfaatkan bahan bakar berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF) berbasis minyak jelantah (used cooking oil/UCO).
Komitmen ini diutarakan kembali dalam pertemuan penting dengan Airbus di ajang Indo Defence 2025 di Jakarta. Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di Bali International Airshow 2024.
Pertamina Patra Niaga dan Airbus Perkuat Kolaborasi SAF
Pertemuan antara Pertamina Patra Niaga dan Airbus di Indo Defence 2025 menghasilkan pembahasan mengenai perkembangan terkini kerjasama kedua perusahaan. Indo Defence 2025 sendiri merupakan pameran pertahanan internasional terbesar di Indonesia, yang ke-10 kalinya digelar sejak tahun 2004.
VP Aviation Fuel Business Pertamina Patra Niaga, Yosep Iswadi, menjelaskan progres sertifikasi bisnis dan operasional perusahaan sesuai standar ISCC Corsia. Sertifikasi ini krusial untuk membangun ekosistem UCO-SAF yang andal dan berkelanjutan di Indonesia.
Langkah Nyata Menuju Komersialisasi SAF di Indonesia
Dalam waktu dekat, Pertamina Patra Niaga akan mendistribusikan SAF kepada maskapai penerbangan komersial berjadwal. SAF yang dihasilkan berasal dari kilang Pertamina Group dengan bahan baku minyak jelantah.
Penggunaan minyak jelantah sebagai bahan baku SAF merupakan solusi inovatif untuk mengurangi emisi karbon di sektor penerbangan. Pertamina Patra Niaga juga telah menjalani inspeksi gabungan (joint inspection group/JIG) untuk memastikan aspek keselamatan dan distribusi.
Proses JIG, yang merupakan standar global dalam penanganan bahan bakar penerbangan, memvalidasi bahwa fasilitas dan proses pengelolaan SAF Pertamina telah memenuhi standar mutu dan keselamatan internasional.
Sertifikasi dan Keselamatan Penerbangan
Proses sertifikasi ISCC Corsia memastikan kualitas dan keberlanjutan produksi SAF. Hal ini penting untuk kepercayaan konsumen dan kepatuhan terhadap regulasi internasional.
Sementara itu, JIG memastikan aspek keselamatan penerbangan terpenuhi. Hal ini memastikan keamanan operasional dan mencegah risiko yang mungkin terjadi selama proses pengolahan dan distribusi SAF.
Dukungan Pemerintah dan Target Net Zero Emission
Pengembangan SAF di Indonesia sejalan dengan Peta Jalan SAF Nasional. Indonesia menargetkan bauran bahan bakar berkelanjutan pada penerbangan domestik secara bertahap mulai 2025 hingga 2030.
Pertamina Patra Niaga memainkan peran vital dalam fase komersialisasi awal. Perusahaan memastikan kesiapan kilang, pasokan bahan baku domestik, dan kepatuhan terhadap standar global.
Airbus, melalui Chief Representative Indonesia, Dani Adriananta, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah progresif Pertamina Patra Niaga. Kolaborasi ini dianggap sebagai fondasi penting untuk dekarbonisasi sektor aviasi secara berkelanjutan, baik di Indonesia maupun global.
Melalui inisiatif ini, Pertamina Patra Niaga memperkuat posisinya sebagai mitra strategis dalam transisi energi nasional dan internasional. Upaya ini juga mendukung pencapaian target *net zero emission* di sektor transportasi udara. Kolaborasi dengan pelaku industri global seperti Airbus semakin memperkuat komitmen tersebut.
Pertamina Patra Niaga membuktikan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan inovasi energi terbarukan. Penggunaan minyak jelantah sebagai bahan baku SAF merupakan solusi tepat guna dan efektif untuk mengurangi jejak karbon industri penerbangan sambil memberdayakan sumber daya lokal. Keberhasilan ini diharapkan akan menginspirasi inisiatif serupa di sektor-sektor lainnya.