Real Madrid harus puas berbagi poin dengan Al Hilal setelah bermain imbang 1-1 di laga Grup H Piala Dunia Antarklub 2025. Kekalahan pahit ini disebabkan oleh kegagalan tim dalam mengeksekusi penalti di masa injury time. Kejadian ini menambah catatan buruk Real Madrid dalam hal konversi penalti musim ini.
Pertandingan yang berlangsung di Miami Gardens, 19 Juni lalu, diawali dengan gol cepat Gonzalo Garcia yang membawa Real Madrid unggul. Namun, Al Hilal berhasil menyamakan kedudukan menjelang babak pertama berakhir melalui gol Ruben Neves.
Penalti Terbuang, Madrid Gagal Manfaatkan Momentum
Peluang emas kemenangan terbuka bagi Real Madrid ketika wasit memberikan penalti setelah Fran Garcia dilanggar. Namun, Federico Valverde yang ditunjuk sebagai eksekutor gagal mencetak gol. Tendangannya mampu ditebak kiper Al Hilal.
Kegagalan ini menjadi bukti nyata lemahnya Real Madrid dalam hal penalti musim ini. Dari 19 kesempatan penalti, sebanyak tujuh kali berakhir sia-sia. Ini merupakan rekor terburuk di antara klub-klub besar Eropa.
Analisis Kegagalan Konversi Penalti Real Madrid
Data dari Transfermarkt menunjukkan beberapa pemain kunci Real Madrid yang berkontribusi pada angka kegagalan tersebut. Kylian Mbappé, yang absen dalam pertandingan melawan Al Hilal, telah tiga kali gagal mencetak gol dari titik penalti.
Vinicius Junior juga telah gagal dua kali, sementara Jude Bellingham dan Valverde masing-masing satu kali gagal mengeksekusi penalti. Hal ini menunjukan adanya kelemahan yang perlu dibenahi dalam strategi penalti tim.
Tantangan Berat Menanti Real Madrid di Piala Dunia Antarklub
Hasil imbang ini membuat Real Madrid wajib menang di pertandingan berikutnya untuk menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya Piala Dunia Antarklub 2025. Mereka akan menghadapi klub Meksiko, Pachuca, pada 23 Juni mendatang.
Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso, menyadari beratnya tantangan yang dihadapi timnya. Ia mengakui bahwa setiap tim di grup ini memiliki kekuatannya masing-masing, dan pertandingan melawan Pachuca diprediksi akan berjalan ketat.
Alonso juga menekankan bahwa setiap tim di grup tersebut memiliki pelatih baru, termasuk Real Madrid sendiri, Al Hilal, dan Pachuca. Hal ini membuat persaingan menjadi semakin sengit dan tak terduga.
Ia mengingat pengalaman Real Madrid melawan Pachuca di Piala Interkontinental musim lalu, yang merupakan laga yang seimbang dan dimenangkan Real Madrid. Alonso optimis bahwa timnya mampu mengatasi tantangan ini.
Kegagalan mengkonversi penalti menjadi catatan penting bagi Real Madrid. Mereka perlu melakukan evaluasi dan perbaikan strategi agar tidak terulang di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Perjalanan Real Madrid di Piala Dunia Antarklub 2025 masih panjang dan penuh tantangan.
Hasil imbang melawan Al Hilal menjadi pelajaran berharga bagi Real Madrid. Perbaikan strategi dan mentalitas dalam mengeksekusi penalti menjadi kunci keberhasilan mereka di laga-laga mendatang. Semoga Real Madrid mampu bangkit dan meraih hasil maksimal di pertandingan berikutnya.