Malut United, klub sepak bola Indonesia, membuat keputusan mengejutkan. Pada Senin (16/6/2025), mereka memecat pelatih kepala Imran Nahumarury dan direktur teknik Yeyen Tumena. Pemecatan ini dipicu oleh pelanggaran berat yang dilakukan keduanya.
Pelanggaran tersebut berupa permintaan uang kepada para pemain yang memiliki kontrak dengan Malut United. Jumlah uang yang diminta tergolong sangat besar. Ini merupakan tindakan yang tidak dapat ditoleransi oleh manajemen klub.
Pemecatan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena
Keputusan Malut United memecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena mendapat perhatian luas. Keduanya terbukti melakukan pelanggaran berat terkait keuangan klub.
Manajemen Malut United menganggap tindakan ini sebagai pelanggaran serius yang merusak integritas tim dan citra klub. Oleh karena itu, pemecatan menjadi konsekuensi yang tak terhindarkan.
Komitmen Malut United pada Pelatih Lokal
Meskipun menghadapi situasi sulit ini, Malut United tetap berkomitmen untuk menggunakan pelatih lokal. Hal ini diungkapkan langsung oleh asisten manajer tim, Asghar Saleh.
Keputusan tersebut merupakan bagian dari komitmen klub untuk memberdayakan talenta lokal dan memberikan kesempatan berkembang bagi pelatih-pelatih Indonesia. Mereka yakin pelatih lokal mampu membawa prestasi bagi Malut United.
Asghar Saleh menegaskan kembali komitmen ini kepada Bola.com pada Rabu (18/5/2025). Mereka percaya pelatih lokal memiliki potensi besar dan layak mendapatkan dukungan.
Mencari Pengganti Imran Nahumarury: Siapa Kandidatnya?
Setelah pemecatan Imran Nahumarury, pencarian pelatih baru pun dimulai. Malut United sedang mencari sosok yang tepat untuk memimpin tim.
Beberapa nama kandidat telah beredar, namun Asghar Saleh masih enggan mengungkapkan secara detail siapa saja yang sedang dipertimbangkan. Proses seleksi masih berlangsung.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan Rahmad Darmawan menjadi pelatih baru, Asghar Saleh masih merahasiakannya. Ia hanya menyampaikan bahwa pengumuman resmi akan dilakukan pada acara peluncuran pemain di Yogyakarta pada bulan Juli.
Keputusan untuk tetap menggunakan pelatih lokal di tengah dominasi pelatih asing di Liga 1 merupakan langkah berani dari Malut United. Ini menunjukkan kepercayaan diri mereka terhadap potensi pelatih dalam negeri.
Langkah Malut United ini menarik perhatian karena sebagian besar klub Liga 1 lebih memilih pelatih asing. Hal ini menunjukkan komitmen Malut United untuk mengembangkan sepak bola Indonesia dari akar rumput.
Dengan tetap mempertahankan komitmen pada pelatih lokal, Malut United memberikan contoh positif bagi klub lain di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mendorong perkembangan sepak bola Indonesia secara berkelanjutan.
Proses pencarian pelatih baru Malut United akan tetap berlanjut hingga ditemukan sosok yang tepat. Nama Rahmad Darmawan memang menjadi salah satu spekulasi yang menarik perhatian publik. Kita tunggu saja pengumuman resminya di bulan Juli nanti.