Yayasan Indonesia Setara (YIS) dan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) kembali meluncurkan program Desa Ekonomi Maju dan Sejahtera (Desa Emas) untuk mendorong kemandirian ekonomi desa. Program yang diinisiasi oleh Sandiaga Uno ini kini menyasar Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Sandiaga untuk memberdayakan masyarakat desa pasca masa jabatannya di pemerintahan.
Program Desa Emas Dorong Kemandirian Ekonomi Desa
Program Desa Emas batch ke-2 tahun 2025 bertujuan meningkatkan nilai tambah dan perluasan pasar produk unggulan desa. Sandiaga Uno menekankan pentingnya kemandirian ekonomi desa melalui penerapan konsep One Village One Product (OVOP). Pelatihan dan pendampingan dalam program Desa Emas diharapkan mampu mendorong kelompok usaha menerapkan hilirisasi produk melalui konsep OVOP.
Dengan penerapan OVOP, produk desa diharapkan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Hal ini akan berdampak pada kemandirian ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja baru. Sandiaga optimistis program ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.
Potensi Alam Melimpah, Tantangan Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran
Kabupaten Karawang dan Magelang memiliki potensi alam yang melimpah. Karawang kaya akan beras dan hortikultura, sementara Magelang subur dengan tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Namun, kedua daerah ini masih menghadapi tantangan berupa angka pengangguran dan kemiskinan yang cukup tinggi.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Karawang mencapai 8,04% (sekitar 100.000 orang) dan tingkat kemiskinan 7,86% pada tahun 2024. Di Magelang, persentase penduduk miskin mencapai 10,83% atau sekitar 143.800 orang. Sandiaga menyoroti rendahnya nilai ekonomi hasil alam karena hanya dijual sebagai komoditas mentah.
Oleh karena itu, peningkatan kapasitas SDM di desa menjadi sangat penting. Hilirisasi produk berbasis potensi lokal diyakini mampu menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Dengan pengolahan yang lebih lanjut, nilai jual hasil bumi akan meningkat dan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat.
Pelatihan Manajemen Usaha dan Kolaborasi dengan BRIN
Program Desa Emas memberikan pelatihan dan pendampingan manajemen usaha bagi pelaku UMKM. Pelatihan mencakup berbagai aspek, seperti strategi pemasaran, branding, penyusunan rencana bisnis, literasi keuangan, dan promosi.
Para pelaku UMKM juga akan belajar mengenai perluasan pasar digital. Kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan memberikan pelatihan teknologi hilirisasi. Program ini akan memberikan pelatihan kepada 20 kelompok usaha.
Kelompok usaha akan diajarkan membuat produk turunan dari hasil perkebunan. Contohnya, teh dari daun kopi, selai dan permen jelly dari buah kesemek, kurma tomat, sirup tomat, pasta bawang, nori dari daun singkong, dan pengolahan limbah kopi menjadi pupuk serta kosmetik. Yayasan INOTEK berharap ilmu yang diperoleh dapat disebarluaskan secara berkesinambungan.
Dengan demikian, akan terbentuk komunitas wirausaha yang mumpuni dan siap bersaing di pasar yang lebih luas. Program ini diharapkan dapat menciptakan dampak berkelanjutan bagi perekonomian desa. Harapannya, Desa Emas dapat menjadi model pengembangan ekonomi desa yang dapat ditiru di daerah lain. Keberhasilan program ini akan turut berkontribusi pada pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran di daerah pedesaan.