Nikita Mirzani Gugat Reza Gladys Rp100 Miliar: Kerugian Besar?

Playmaker

Nikita Mirzani Gugat Reza Gladys Rp100 Miliar: Kerugian Besar?
Sumber: Detik.com

Nikita Mirzani kembali menjadi sorotan, kali ini bukan karena kontroversi yang kerap mewarnai kehidupannya. Artis kontroversial ini tengah menghadapi gugatan wanprestasi senilai Rp 100 miliar yang dilayangkannya terhadap dokter kecantikan Reza Gladys. Namun, kuasa hukumnya menilai angka tersebut masih terlalu kecil.

Gugatan ini diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Kasus ini berawal dari dugaan pembatalan sepihak atas kesepakatan kerja sama antara Nikita Mirzani dan dokter Reza Gladys terkait promosi produk skincare.

Gugatan Wanprestasi Rp 100 Miliar: Terlalu Kecil?

Kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid, menyatakan bahwa gugatan Rp 100 miliar terhadap dokter Reza Gladys dan suaminya, Attaubah Mufid, dinilai belum sebanding dengan dampak yang dialami kliennya.

Nikita Mirzani saat ini tengah berhadapan dengan proses hukum kasus dugaan pemerasan yang melibatkan dokter Reza Gladys. Hal ini tentu berdampak signifikan pada kehidupan pribadi dan kariernya.

Fahmi Bachmid menekankan, pihak pengadilan yang akan menentukan besaran kerugian akhir. Namun, ia merasa angka tersebut masih belum mencerminkan keseluruhan dampak yang ditimbulkan.

Kronologi Perselisihan dan Kesepakatan yang Dibatalkan

Permasalahan bermula dari kesepakatan lisan antara Nikita Mirzani dan dokter Reza Gladys pada November 2024. Dokter Reza Gladys diduga meminta Nikita untuk mempromosikan produk skincare-nya dengan imbalan Rp 4 miliar.

Reza Gladys mengaku telah mentransfer uang tersebut kepada asisten Nikita Mirzani, Mail. Namun, kesepakatan tersebut kemudian dibatalkan secara sepihak oleh pihak dokter Reza Gladys.

Inilah yang menjadi dasar gugatan wanprestasi yang dilayangkan Nikita Mirzani. Pihak Nikita Mirzani menganggap pembatalan sepihak tersebut merugikan dan melanggar kesepakatan yang telah disetujui.

Fokus pada Pembuktian Wanprestasi, Bukan Nilai Gugatan

Fahmi Bachmid menegaskan pentingnya fokus pada pembuktian adanya wanprestasi yang dilakukan oleh tergugat. Bukti ini dianggap krusial, tidak hanya untuk kasus perdata, tetapi juga berpotensi memengaruhi proses pidana yang dihadapi Nikita Mirzani.

Ia meminta publik untuk memahami konteks permasalahan, bukan hanya terpaku pada nilai gugatan. Yang lebih penting adalah membuktikan adanya pelanggaran kesepakatan lisan yang telah terjadi.

Fahmi Bachmid berharap pengadilan dapat mempertimbangkan semua bukti yang diajukan untuk menegakkan keadilan. Proses hukum ini, katanya, bertujuan untuk melindungi hak-hak kliennya yang merasa dirugikan.

Lebih lanjut, Fahmi Bachmid menjelaskan bahwa fokus utama adalah pada pembuktian pelanggaran kesepakatan, bukan sekedar nominal uang. Hal ini bertujuan untuk menegakkan prinsip keadilan dan hukum di Indonesia.

Kasus ini menunjukkan kompleksitas permasalahan hukum yang melibatkan figur publik. Proses persidangan akan menjadi penentu siapakah yang benar dan bagaimana keadilan akan ditegakkan.

Pihak pengadilan akan memiliki peran penting dalam menentukan apakah gugatan wanprestasi Nikita Mirzani terbukti dan berapa besar kerugian yang harus dibayarkan oleh pihak tergugat.

Publik perlu menunggu perkembangan lebih lanjut dari proses hukum ini untuk mengetahui hasil akhirnya dan melihat bagaimana keadilan ditegakkan dalam kasus yang melibatkan selebriti dan dokter kecantikan ini.

Popular Post

Waspada! Hoaks Dana Rp150 Juta Brunei, Modus Penipuan Baru

Berita

Waspada! Hoaks Dana Rp150 Juta Brunei, Modus Penipuan Baru

Beredar kabar di media sosial tentang bantuan dana senilai Rp 150 juta dari Kerajaan Brunei Darussalam. Klaim ini tersebar luas ...

Hoaks Istri Presiden Prancis Transgender: Fakta Mengejutkan Terungkap

Berita

Hoaks Istri Presiden Prancis Transgender: Fakta Mengejutkan Terungkap

Kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, ke Indonesia pada Mei 2025 menarik perhatian publik. Kehadiran mereka, khususnya ...

Philadelphia Kecelakaan Pesawat: Bukan Serangan Pakistan-India

Berita

Philadelphia Kecelakaan Pesawat: Bukan Serangan Pakistan-India

Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim menggambarkan kondisi di India setelah serangan dari Pakistan. Klaim tersebut telah dibantah ...

Guardiola Tolak Jabat Tangan? Bukan Delegasi Israel

Berita

Guardiola Tolak Jabat Tangan? Bukan Delegasi Israel

Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim manajer Manchester City, Pep Guardiola, menolak bersalaman dengan seorang delegasi Israel. Klaim ...

Dedi Mulyadi Sakit: Klarifikasi Video Rumah Sakit 2022, Bukan 2025

Berita

Dedi Mulyadi Sakit: Klarifikasi Video Rumah Sakit 2022, Bukan 2025

Beredar video di media sosial yang mengklaim Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025. ...

Waspada! Hoaks Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025

Berita

Waspada! Hoaks Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025

Waspada! Tawaran Kerja Relawan Baznas Idul Adha 2025 Adalah Hoaks Beredar luas di media sosial tawaran menarik berupa rekrutmen relawan ...