Borobudur Plaza, salah satu pusat perbelanjaan ikonik di Bekasi Timur, kini hanya beroperasi satu kali setahun. Pusat perbelanjaan ini hanya dibuka menjelang Hari Raya Idul Fitri. Selebihnya, bangunan megah tersebut tampak terbengkalai dan tak terurus.
Kondisi memprihatinkan terlihat jelas dari luar. Cat bangunan yang memudar dan penuh retakan, serta area parkir yang dipenuhi rumput liar, menjadi bukti nyata dari keadaannya yang terabaikan.
Borobudur Plaza: Bangunan Legendaris yang Terbengkalai
Berlokasi di Jl. Insinyur H. Juanda dan Jl. Lapangan Serbaguna, dekat Lapangan Multiguna Bekasi Timur, Borobudur Plaza menunjukkan tanda-tanda kerusakan yang signifikan. Pagar setinggi satu meter tertutup rapat, dihiasi kawat berkarat sebagai penanda larangan masuk.
Dari balik pagar, terlihat interior yang kosong dan tak terawat. Seluruh folding gate besi tertutup rapat, dan pintu-pintu kaca tertutup terpal. Bangunan ini seakan membisu, menyimpan kisah kejayaannya di masa lalu.
Hanya Buka Sebulan Jelang Lebaran
Meskipun tampak terbengkalai, Borobudur Plaza ternyata masih beroperasi, namun hanya sebulan sebelum Idul Fitri. Bukan seluruh bagian mal yang dibuka, hanya kios-kios di bagian depan saja.
Seorang pedagang di sekitar mal tersebut menjelaskan bahwa hanya Borobudur Department Store yang berjualan, menawarkan pakaian dengan promo Lebaran. Keramaian hanya terjadi selama periode tersebut.
Hal ini terlihat dari spanduk promosi Lebaran yang terpampang di sisi mal, menawarkan beragam busana dan alas kaki dengan harga terjangkau. Spanduk tersebut seakan menjadi satu-satunya tanda kehidupan di bangunan besar yang nyaris mati suri.
Tempat Berteduh bagi Pemulung dan Pengamen
Di luar periode Lebaran, Borobudur Plaza menjadi tempat berteduh bagi para pemulung dan pengamen. Mereka memanfaatkan bangunan yang terbengkalai ini untuk berlindung dari hujan atau panas.
Saat kunjungan detikcom, terlihat beberapa pemulung dan pengamen berteduh di bawah atap mal. Mereka tampak biasa beraktivitas di sekitar area tersebut, bahkan ada yang terlihat tidur di dekat pintu masuk.
Beberapa kardus yang disusun sebagai alas tidur dan tali untuk menggantung pakaian juga terlihat di sudut bangunan, menunjukkan bahwa tempat tersebut telah menjadi tempat tinggal sementara bagi mereka yang hidup di jalanan.
Kondisi ini menjadi gambaran nyata dari nasib Borobudur Plaza, sebuah bangunan megah yang kini hanya menjadi tempat berteduh bagi mereka yang kurang beruntung.
Nasib Borobudur Plaza menyoroti potret miris dari bangunan-bangunan tua yang terbengkalai dan bagaimana kondisi tersebut berdampak pada kehidupan sosial di sekitarnya. Keberadaan bangunan ini di tengah kota yang berkembang pesat seolah menjadi ironi, menyimpan cerita tentang kejayaan masa lalu yang kini hanya tinggal kenangan.