Presiden Prabowo Subianto memberikan jam tangan Rolex kepada Timnas Indonesia seusai kemenangan melawan China di kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal ini memicu kontroversi dan kritik, termasuk dari mantan atlet wushu nasional, Lindswell Kwok, yang menyoroti kesenjangan apresiasi antar cabang olahraga. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo pun memberikan klarifikasi terkait hal ini.
Menpora Dito menegaskan bahwa pemberian hadiah tersebut merupakan apresiasi pribadi Presiden, bukan kebijakan pemerintah yang menunjukkan perlakuan istimewa terhadap sepak bola. Ia menekankan pentingnya memahami konteks pemberian hadiah tersebut sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian bersejarah Timnas Indonesia di kancah internasional.
Apresiasi Pribadi Presiden, Bukan Kebijakan Pemerintah
Menpora Dito menjelaskan bahwa tindakan Presiden Prabowo memberikan jam tangan mewah kepada Timnas merupakan bentuk apresiasi pribadi atas pencapaian luar biasa mereka. Kemenangan atas China di kualifikasi Piala Dunia 2026 merupakan momen bersejarah yang patut dirayakan.
Pemberian hadiah ini tidak boleh diartikan sebagai bentuk diskriminasi terhadap cabang olahraga lain. Pemerintah, tegas Dito, tetap berkomitmen mendukung seluruh cabang olahraga secara merata.
Dukungan Pemerintah terhadap Seluruh Cabang Olahraga
Pemerintah, khususnya di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Gibran, memiliki target peningkatan prestasi di ajang bergengsi seperti Asian Games, Olimpiade, dan Piala Dunia. Namun, dukungan pemerintah terhadap cabang olahraga lainnya tetap terjaga.
Menpora Dito mencontohkan pemberian apresiasi pribadi Presiden Prabowo kepada seluruh kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Meskipun tidak banyak diliput media, hal tersebut menunjukkan kepedulian Presiden terhadap dunia olahraga secara menyeluruh.
Bukti Nyata Dukungan Pemerintah
Pemerintah memberikan dukungan nyata, bukan hanya wacana. Contohnya adalah peningkatan anggaran untuk pelatihan nasional (pelatnas) yang diberikan kepada Kemenpora.
Hal ini memungkinkan pembinaan atlet jangka panjang dan peningkatan prestasi di kancah internasional. Kemenpora, lanjut Dito, aktif mendukung berbagai cabang olahraga, termasuk pencak silat.
Menjawab Isu Kesenjangan dan Persepsi Publik
Kritik terkait kesenjangan perlakuan antar atlet, menurut Menpora Dito, mungkin hanya masalah persepsi. Banyak cabang olahraga telah menerima dukungan dan perhatian dari pemerintah dan Presiden.
Presiden Prabowo aktif terlibat dalam pengembangan olahraga berkuda dan polo, serta membangun fasilitas pelatnas di Bekasi. Ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memajukan olahraga nasional.
- Peningkatan anggaran pelatnas menjadi bukti nyata dukungan pemerintah terhadap seluruh cabang olahraga.
- Presiden Prabowo juga aktif dalam pengembangan olahraga, seperti berkuda dan polo, serta pembangunan fasilitas pelatnas.
- Pemerintah menargetkan peningkatan prestasi Indonesia di Asian Games, Olimpiade, dan Piala Dunia.
Kesimpulannya, pemberian jam tangan Rolex oleh Presiden Prabowo kepada Timnas Indonesia merupakan apresiasi pribadi, bukan kebijakan pemerintah yang mendiskriminasikan cabang olahraga lain. Pemerintah berkomitmen untuk mendukung semua cabang olahraga secara merata, dibuktikan dengan berbagai upaya konkret seperti peningkatan anggaran pelatnas dan komitmen Presiden dalam pengembangan olahraga. Persepsi publik mengenai kesenjangan perlu diluruskan dengan melihat fakta dukungan pemerintah yang nyata dan menyeluruh bagi kemajuan olahraga Indonesia.