Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) telah menimbulkan dampak luas, terutama pada sektor transportasi udara. Abu vulkanik yang menyebar memaksa penutupan beberapa bandara dan pengalihan rute penerbangan, mengganggu aktivitas masyarakat dan sektor pariwisata.
Menyikapi situasi darurat ini, Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (DPP GAPASDAP) menyatakan keprihatinan dan mengambil langkah konkret untuk menjaga konektivitas antarwilayah.
Kapal Penyeberangan Siaga 24 Jam
Ketua Umum DPP GAPASDAP, Khoiri Soetomo, menekankan pentingnya menjaga kelancaran transportasi di tengah bencana. Konektivitas antarwilayah harus tetap terjaga untuk menunjang mobilitas masyarakat, distribusi logistik, dan keberlanjutan sektor pariwisata, terutama mengingat musim ramai wisatawan.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, GAPASDAP memastikan operasional penuh seluruh armada kapal penyeberangan di lintasan strategis nasional. Operasi berlangsung selama 24 jam, 7 hari seminggu.
Armada kapal siap melayani masyarakat di berbagai lintasan. Beberapa di antaranya meliputi lintasan Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, dan Sape-Labuan Bajo.
Jumlah kapal yang disiagakan cukup banyak. Lintasan Ketapang-Gilimanuk misalnya, dilayani 54 kapal. Sedangkan lintasan Sape-Labuan Bajo terdapat 2 kapal.
Semua lintasan penyeberangan di seluruh Nusantara beroperasi normal. Mereka siap mengakomodasi lonjakan penumpang dan kendaraan.
Armada kapal telah memenuhi standar keselamatan pelayaran. GAPASDAP terus meningkatkan minimum service level untuk kenyamanan pengguna jasa.
Koordinasi dan Kolaborasi Antar Pihak
GAPASDAP mendorong masyarakat dan wisatawan yang terdampak penutupan bandara untuk menggunakan kapal penyeberangan sebagai alternatif transportasi. Pemesanan tiket dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Ferizy atau langsung di pelabuhan.
Demi kelancaran operasional dan kenyamanan pengguna, DPP GAPASDAP berkoordinasi dengan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut meliputi operator pelabuhan, pemerintah daerah, dan instansi keselamatan pelayaran.
Respon Pemerintah dan Dampak pada Transportasi Udara
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga telah menyiapkan alternatif transportasi laut. Hal ini untuk membantu para turis dan warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kemenhub telah berkomunikasi dengan Forkopimda untuk memastikan kelancaran mobilisasi via laut. Transportasi udara terganggu akibat sebaran abu vulkanik.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Muhammad Masyhud, menyatakan kesiapan membantu melalui jalur laut. Armada yang digunakan sementara masih berasal dari armada internal Kemenhub.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah menyebabkan penutupan sementara tiga bandara di NTT. Bandara-bandara tersebut adalah Bandara Frans Seda Maumere, Bandara Soa Bajawa, dan Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende.
Penutupan sementara ini diumumkan melalui media sosial resmi masing-masing bandara. Informasi mengenai pembatalan dan penjadwalan ulang penerbangan dapat dikonfirmasi ke pihak maskapai.
Sejumlah penerbangan dari berbagai maskapai telah terdampak penutupan tersebut. Dampak erupsi ini sangat signifikan terhadap sektor pariwisata dan transportasi di wilayah NTT.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kerjasama antar instansi dan penyedia layanan transportasi sangat krusial untuk memastikan keselamatan dan kelancaran mobilitas masyarakat, khususnya di daerah rawan bencana.