Legenda sepak bola Jepang, Kazuyoshi Miura, kembali menorehkan sejarah. Pada Minggu, 27 Agustus 2023, usia 58 tahun dan 109 hari, ia tampil sebagai pemain pengganti untuk klubnya, Atletico Suzuka, dalam laga melawan Yokohama SCC. Kehadirannya di lapangan memberikan kontribusi pada kemenangan timnya dengan skor 2-1. Penampilan ini menandai laga ke-726 dalam karier profesionalnya yang gemilang.
Lebih dari sekadar angka, pertandingan ini juga menandai dimulainya musim ke-40 Miura di dunia sepak bola profesional. Sebuah pencapaian luar biasa yang jarang ditemukan dalam sejarah olahraga manapun. Dedikasi dan semangatnya yang tak pernah padam menjadi inspirasi bagi banyak pesepak bola muda.
Rekor Baru di Usia Senja
Pertandingan melawan Yokohama SCC bukan sekadar laga biasa bagi Miura. Ia mencetak rekor baru sebagai pemain profesional tertua di Jepang, dan salah satu yang tertua di dunia.
Meskipun hanya bermain selama beberapa menit, kehadirannya di lapangan tetap menjadi sorotan utama. Semangat juangnya yang membara dan pengalamannya yang luar biasa tetap menjadi aset berharga bagi timnya.
Karier Gemilang yang Membentang Empat Dekade
Karier Miura dimulai pada musim 1982/1983. Sejak saat itu, ia telah menjelajahi berbagai liga di dunia, meninggalkan jejak yang tak terlupakan di setiap klub yang dibelanya.
Dari Brasil, Italia, Kroasia, Australia, hingga kembali ke Jepang, Miura telah merasakan atmosfer sepak bola di berbagai negara. Ia bahkan turut berperan dalam perkembangan sepak bola Jepang, khususnya dengan berpartisipasinya dalam kelahiran J-League pada tahun 1993.
Pengalamannya bermain di Santos, klub legendaris Brasil, menjadi salah satu babak penting dalam kariernya. Dari sana, ia kemudian memperkaya pengalamannya di berbagai liga di Eropa dan Oceania.
Kiprah di Timnas Jepang
Miura juga menorehkan prestasi membanggakan bersama Timnas Jepang. Ia telah mengoleksi 89 caps dan 55 gol untuk Samurai Biru.
Meskipun namanya tidak pernah masuk skuad Piala Dunia, kontribusinya terhadap sepak bola Jepang tak terbantahkan. Ia menjadi panutan bagi generasi pesepak bola Jepang dan dikenal luas di Asia pada tahun 1990-an.
Harapan dan Tekad untuk Terus Bermain
Setelah pertandingan, Miura mengungkapkan harapannya untuk terus bermain dan menunjukkan karakternya di lapangan.
Ia menyatakan, “Berkat bantuan dari rekan setim dan pelatih, saya bisa sampai sejauh ini. Sekarang saya ingin lebih meningkatkan kemampuan saya.” Pernyataan ini menunjukkan semangat juang yang tak kenal lelah.
Gol terakhirnya dicetak pada November 2022. Meski usia terus bertambah, semangatnya untuk mencetak gol dan berkontribusi bagi tim tetap menyala.
Kembalinya Miura ke Jepang tahun lalu setelah dua musim bersama Oliveirense di Portugal, memperkuat tekadnya untuk terus berkiprah di dunia sepak bola.
Kisah Miura menginspirasi banyak orang, bukan hanya karena prestasinya di lapangan, tetapi juga karena semangat pantang menyerahnya.
Di usia yang tak lagi muda, ia membuktikan bahwa usia bukanlah halangan untuk mengejar mimpi dan terus berkarya di bidang yang dicintainya. Kisah King Kazu akan selalu menjadi legenda dalam dunia sepak bola.