Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, kembali mengingatkan wisatawan untuk tidak mandi di Pantai Parangtritis. Larangan ini ditekankan khususnya selama musim liburan sekolah untuk mencegah kecelakaan laut.
Sultan menegaskan pentingnya kesadaran wisatawan akan bahaya berenang di pantai tersebut. Meskipun larangan sudah sering disampaikan, masih banyak yang mengabaikannya.
Bahaya Pantai Parangtritis dan Kurangnya Kesadaran Wisatawan
Sultan HB X menyayangkan masih adanya pengunjung yang nekat mandi di laut selatan Parangtritis. Risiko yang ada diabaikan, terutama oleh wisatawan luar daerah yang mungkin kurang memahami kondisi laut selatan.
Wisatawan lokal umumnya lebih mengerti potensi bahaya di Pantai Parangtritis. Mereka cenderung lebih waspada dan menghindari berenang di area yang berbahaya.
Perlukah Peningkatan Sosialisasi dan Peringatan?
Selain masalah kesadaran, Sultan juga menyinggung soal sampah di kawasan wisata lain seperti Malioboro. Banyak wisatawan, baik lokal maupun luar daerah, yang membuang sampah sembarangan.
Mirip dengan kasus Pantai Parangtritis, perilaku ini menunjukkan kurangnya pemahaman akan budaya lokal dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Meskipun sudah ada papan peringatan di Pantai Parangtritis, Sultan menyarankan untuk mempertimbangkan penambahan jumlahnya. Upaya preventif ini diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan wisatawan.
Namun, Sultan juga menyadari keterbatasan pengawasan petugas di lapangan. Tidak mungkin mengawasi setiap individu secara terus-menerus.
Kesadaran Pribadi sebagai Kunci Utama Keselamatan
Pada akhirnya, pencegahan kecelakaan di Pantai Parangtritis dan masalah kebersihan di tempat wisata lainnya bergantung pada kesadaran pribadi. Petugas hanya dapat berperan sebagai pengawas terbatas.
Sultan berharap wisatawan lebih waspada dan menghargai peringatan yang telah disediakan. Hal ini penting demi keselamatan bersama dan menjaga keindahan destinasi wisata di Yogyakarta.
Lebih banyak lagi sosialisasi dan kampanye kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kebersihan perlu dilakukan. Bukan hanya di Pantai Parangtritis, tetapi di semua destinasi wisata di Yogyakarta.
Dengan kesadaran kolektif, baik dari wisatawan maupun pengelola wisata, diharapkan dapat tercipta lingkungan wisata yang aman, bersih, dan nyaman bagi semua orang.
Harapannya, kunjungan wisatawan ke Yogyakarta dapat menjadi pengalaman yang positif dan berkesan, tanpa dibayangi oleh kecelakaan atau kerusakan lingkungan.
Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap kesadaran akan keselamatan dan kebersihan lingkungan dapat ditanamkan lebih efektif sehingga mengurangi kejadian yang tidak diinginkan di masa mendatang. Pariwisata Yogyakarta yang lestari dan aman menjadi tujuan utamanya.