Kementerian Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud) melaksanakan penyembelihan hewan kurban sebagai bentuk ibadah sekaligus wujud kepedulian sosial. Kegiatan ini tak hanya sebagai ritual keagamaan, namun juga penegasan komitmen Kemendikbud dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu ‘no one left behind‘.
Penyerahan hewan kurban secara simbolis dilakukan di kantor pusat Kemendikbud, Jakarta. Acara ini menandai pelaksanaan kurban perdana yang diinisiasi oleh seluruh unit utama dan satuan kerja Kemendikbud di wilayah Jakarta.
Kurban sebagai Manifestasi Budaya Gotong Royong
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menekankan pentingnya kegiatan kurban sebagai tradisi luhur bangsa Indonesia. Ia melihat kurban sebagai pengingat akan pentingnya berbagi dan kepedulian terhadap sesama.
Semangat gotong royong dan tolong-menolong menjadi nilai utama yang dipegang teguh dalam penyelenggaraan kurban ini. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai luhur bangsa dan komitmen Kemendikbud dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Rincian Hewan Kurban dan Distribusi Daging
Kemendikbud menyediakan 26 ekor sapi ras Limosin dan Simental, dengan bobot rata-rata 440 kg per ekor, serta 7 ekor kambing dengan bobot rata-rata 50 kg.
Total bobot hewan kurban mencapai sekitar 10,7 ton, diperkirakan menghasilkan sekitar 5,7 ton daging segar. Daging kurban ini akan dikemas dalam paket 2 kg dan didistribusikan kepada kurang lebih 2.958 penerima manfaat.
Proses penyembelihan hewan kurban akan dilakukan pada hari tasyrik kedua, yaitu Minggu, 8 Juni 2025 (12 Dzulhijjah 1446 H), di Rumah Potong Hewan Jatimulya, Depok, yang telah memenuhi standar higienis dan prosedur syar’i.
Penerima Manfaat Hewan Kurban Kemendikbud
Distribusi daging kurban ditujukan kepada berbagai kelompok masyarakat. Sebanyak 1.240 ASN dan non-ASN dari 23 satuan kerja dan 3 UPT Kemendikbud di Jakarta akan menerima bantuan.
Selain itu, 1.718 penerima manfaat lainnya akan mendapatkan daging kurban melalui Dewan Kemakmuran Masjid dan Yayasan Sosial Keagamaan di wilayah Jabodetabek. Ini memastikan pendistribusian merata dan tepat sasaran.
Kemendikbud berharap kegiatan ini dapat memperkuat rasa kepedulian sosial dan menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan. Semoga semangat berbagi ini dapat menginspirasi masyarakat luas untuk turut serta membantu sesama.
Semoga Hari Raya Idul Adha menjadi pengingat untuk senantiasa berbagi dan peduli kepada sesama, khususnya mereka yang membutuhkan. Semoga nilai-nilai luhur Idul Adha dapat terus terpatri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan adanya kegiatan ini, Kemendikbud menunjukkan komitmennya bukan hanya dalam melestarikan budaya, tetapi juga dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi lembaga-lembaga lain untuk turut aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.