KPK Periksa Dua Saksi Kasus Akuisisi Jembatan Nusantara

Playmaker

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut tuntas kasus dugaan korupsi dalam akuisisi PT Jembatan Nusantara (PT JN) oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Proses akuisisi yang terjadi pada periode 2019-2022 ini diduga merugikan negara hingga ratusan miliar rupiah. Sejumlah pihak telah dipanggil dan diperiksa untuk mengungkap kronologi dan aktor di balik kasus ini.

Terbaru, KPK memanggil dua saksi untuk dimintai keterangan. Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK. Langkah ini menunjukan komitmen KPK untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan ditegakkan.

Saksi Kasus Korupsi Akuisisi PT Jembatan Nusantara Diperiksa KPK

Dua orang saksi telah menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK pada Selasa. Mereka adalah FW, mantan direktur PT Jembatan Nusantara, dan BP, pejabat PT Biro Klasifikasi Indonesia.

FW diketahui menjabat sebagai direktur keuangan PT JN pada tahun 2021. Sementara BP menjabat sebagai Kepala SBU Marine and Offshore Migas PT BKI.

Peran keduanya dalam proses akuisisi PT JN oleh PT ASDP tengah didalami oleh tim penyidik KPK. Keterangan mereka dianggap penting untuk melengkapi bukti-bukti yang telah dikumpulkan.

Tiga Mantan Direksi PT ASDP Ditahan

Sebelumnya, KPK telah menahan tiga mantan direktur PT ASDP terkait kasus ini pada 13 Februari 2025. Penahanan ini merupakan langkah signifikan dalam proses penyidikan.

Ketiga mantan direktur tersebut adalah Ira Puspadewi (Direktur Utama periode 2017-2024), Muhammad Yusuf Hadi (Direktur Komersial dan Pelayanan periode 2019-2024), dan Harry Muhammad Adhi Caksono (Direktur Perencanaan dan Pengembangan periode 2020-2024).

Mereka diduga terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang mengakibatkan kerugian negara.

Nilai Akuisisi dan Kerugian Negara

Nilai akuisisi PT JN oleh PT ASDP tercatat sebesar Rp1,272 triliun. Angka ini cukup fantastis dan menjadi sorotan utama dalam kasus ini.

KPK menetapkan kerugian keuangan negara dalam perkara ini mencapai Rp893 miliar. Besarnya kerugian negara semakin memperkuat dugaan adanya penyimpangan dalam proses akuisisi.

Penyidik KPK terus bekerja keras untuk mengungkap seluruh detail terkait mekanisme akuisisi, alur dana, dan pihak-pihak yang terlibat.

Proses hukum yang sedang berjalan diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan mengembalikan kerugian negara.

Investigasi KPK juga akan menelusuri kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pihak yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawabannya.

Dengan terungkapnya fakta-fakta baru dan tertangkapnya para tersangka, diharapkan masyarakat semakin percaya pada proses penegakan hukum di Indonesia. KPK terus berkomitmen memberantas korupsi di segala sektor.

Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi BUMN untuk selalu menerapkan prinsip good corporate governance dan tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kerugian negara dan memastikan penggunaan anggaran negara secara efisien dan efektif.

Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci penting dalam mencegah terjadinya korupsi. Dengan demikian, kepercayaan publik terhadap BUMN dapat tetap terjaga dan pembangunan nasional dapat berjalan optimal.

Popular Post

Waspada! Hoaks Dana Rp150 Juta Brunei, Modus Penipuan Baru

Berita

Waspada! Hoaks Dana Rp150 Juta Brunei, Modus Penipuan Baru

Beredar kabar di media sosial tentang bantuan dana senilai Rp 150 juta dari Kerajaan Brunei Darussalam. Klaim ini tersebar luas ...

Hoaks Istri Presiden Prancis Transgender: Fakta Mengejutkan Terungkap

Berita

Hoaks Istri Presiden Prancis Transgender: Fakta Mengejutkan Terungkap

Kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, ke Indonesia pada Mei 2025 menarik perhatian publik. Kehadiran mereka, khususnya ...

Guardiola Tolak Jabat Tangan? Bukan Delegasi Israel

Berita

Guardiola Tolak Jabat Tangan? Bukan Delegasi Israel

Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim manajer Manchester City, Pep Guardiola, menolak bersalaman dengan seorang delegasi Israel. Klaim ...

Philadelphia Kecelakaan Pesawat: Bukan Serangan Pakistan-India

Berita

Philadelphia Kecelakaan Pesawat: Bukan Serangan Pakistan-India

Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim menggambarkan kondisi di India setelah serangan dari Pakistan. Klaim tersebut telah dibantah ...

Dedi Mulyadi Sakit: Klarifikasi Video Rumah Sakit 2022, Bukan 2025

Berita

Dedi Mulyadi Sakit: Klarifikasi Video Rumah Sakit 2022, Bukan 2025

Beredar video di media sosial yang mengklaim Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025. ...

Waspada! Hoaks Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025

Berita

Waspada! Hoaks Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025

Waspada! Tawaran Kerja Relawan Baznas Idul Adha 2025 Adalah Hoaks Beredar luas di media sosial tawaran menarik berupa rekrutmen relawan ...