Indonesia Open 2025, turnamen bulu tangkis bergengsi BWF World Tour Super 1000, menyisakan sedikit harapan bagi tuan rumah. Satu demi satu wakil Indonesia tersingkir, meninggalkan hanya dua pasangan ganda putra yang masih berjuang untuk meraih gelar di Istora Senayan, Jakarta.
Kekecewaan mendalam menyelimuti pendukung Indonesia seiring dengan gugurnya sejumlah atlet andalan. Persaingan ketat dan penampilan gemilang dari para pemain asing menjadi tantangan besar bagi wakil Indonesia.
Ganda Campuran Indonesia Tersingkir di Perempat Final
Pasangan Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil menambah daftar panjang wakil Indonesia yang harus pulang lebih cepat. Mereka takluk di perempat final melawan pasangan Prancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue, dengan skor 11-21, 21-23.
Adnan mengakui tekanan yang diberikan lawan menjadi faktor utama kekalahan mereka. Kemampuan untuk keluar dari tekanan tersebut menjadi kunci keberhasilan di pertandingan selanjutnya.
Meskipun sempat memberikan perlawanan sengit di gim kedua, Adnan/Indah gagal mempertahankan momentum di poin-poin kritis. Kurangnya ketenangan di momen penentu menjadi penyebab utama mereka gagal memaksakan rubber game.
Indah mengungkapkan pentingnya menjaga ketenangan dan kontrol permainan. Kecepatan dan agresivitas lawan juga menjadi kendala yang cukup sulit diatasi.
Kegagalan di Sektor Tunggal Putri dan Ganda Putri
Sebelum Adnan/Indah, Indonesia telah kehilangan wakil di sektor tunggal putri dan ganda putri. Putri Kusuma Wardani, di tunggal putri, kalah dari unggulan ketiga asal Jepang, Akane Yamaguchi, dengan skor 19-21, 20-22.
Sementara itu, ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi juga harus mengakui keunggulan wakil Korea Selatan, Baek Ha Na/Lee So Hee, dengan skor 21-18, 16-21, 7-21.
Hasil ini menandai berakhirnya perjuangan wakil Indonesia di sektor tunggal putri dan ganda putri pada Indonesia Open 2025. Harapan kini hanya tertuju pada sektor ganda putra.
Harapan Terakhir di Ganda Putra
Kini, hanya dua pasangan ganda putra Indonesia yang masih bertahan di Indonesia Open 2025. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akan menghadapi pasangan China, Huang Di/Liu Yang.
Sementara itu, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani akan berhadapan dengan unggulan pertama asal Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin. Pertandingan-pertandingan ini akan menentukan nasib Indonesia di turnamen ini.
Kedua pasangan ganda putra ini memiliki beban berat untuk membawa pulang gelar. Mereka harus tampil maksimal dan mengatasi tekanan untuk meraih kemenangan.
Kekalahan demi kekalahan yang dialami wakil Indonesia di Indonesia Open 2025 ini menjadi pelajaran berharga. Evaluasi menyeluruh dan peningkatan kemampuan di berbagai sektor sangat diperlukan untuk menghadapi turnamen-turnamen besar mendatang.
Meskipun kekecewaan mendalam terasa, semangat juang para atlet muda Indonesia patut diapresiasi. Komitmen mereka untuk terus berbenah dan meningkatkan performa demi mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional menjadi motivasi tersendiri. Semoga di masa mendatang, Indonesia bisa kembali meraih prestasi gemilang di turnamen bulu tangkis dunia.
