Kejagung Panggil Lagi Mantan Stafsus Nadiem: Kasus Apa?

Playmaker

Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali memanggil tiga mantan staf khusus (stafsus) mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Pemanggilan ini terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek periode 2019-2022. Ketiga mantan stafsus tersebut akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Proses hukum ini terus berlanjut, menelusuri dugaan penyimpangan dalam pengadaan alat-alat digitalisasi pendidikan yang bernilai miliaran rupiah.

Pemanggilan ini merupakan bagian dari penyelidikan mendalam Kejagung atas dugaan korupsi yang merugikan negara. Kejagung telah melakukan berbagai upaya untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan ditegakkan.

Pemanggilan Tiga Mantan Stafsus Nadiem Makarim

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, mengumumkan rencana pemeriksaan tersebut pada Senin (9/6). Pemeriksaan dijadwalkan dimulai Selasa (10/6).

Surat panggilan telah dilayangkan kepada ketiga mantan stafsus tersebut. Namun, Kapuspenkum belum dapat memastikan tanggal dan waktu pemeriksaan yang pasti.

Pencekalan dan Penggeledahan Apartemen

Sebelumnya, Kejagung telah melakukan pencekalan terhadap ketiga mantan stafsus berinisial FH, JT, dan IA. Langkah ini diambil karena mereka tidak memenuhi dua panggilan pemeriksaan sebelumnya.

Pencekalan bertujuan untuk memastikan ketersediaan mereka dalam proses hukum. Selain itu, Kejagung telah menggeledah apartemen ketiga mantan stafsus pada 21 dan 23 Mei 2025.

Hasil Penggeledahan

Penggeledahan menghasilkan barang bukti elektronik (BBE) dan sejumlah dokumen penting. Barang bukti tersebut akan dianalisis lebih lanjut untuk memperkuat proses investigasi.

Dokumen dan BBE yang disita diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih lanjut terkait dugaan korupsi dalam pengadaan Chromebook.

Dugaan Pemufakatan Jahat dan Pengadaan Chromebook

Kejagung tengah mendalami dugaan pemufakatan jahat dalam pengadaan Chromebook. Penyidik menyelidiki indikasi pengarahan tim teknis untuk membuat kajian teknis yang mengarah pada penggunaan sistem operasi Chrome.

Padahal, uji coba penggunaan 1.000 unit Chromebook pada 2019 oleh Pustekom Kemendikbudristek menunjukkan hasil yang tidak efektif. Tim teknis pun merekomendasikan penggunaan sistem operasi Windows.

Anggaran Pengadaan Chromebook

Pengadaan Chromebook ini menghabiskan dana fantastis, yaitu Rp9,982 triliun. Rinciannya, Rp3,582 triliun berasal dari dana satuan pendidikan (DSP) dan sekitar Rp6,399 triliun dari dana alokasi khusus (DAK).

Besarnya anggaran yang digelontorkan menjadi sorotan utama dalam kasus ini. Kejagung akan terus menyelidiki dugaan penyimpangan yang terjadi dalam pengelolaan dana tersebut.

Kejagung berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini. Proses hukum akan terus berjalan untuk mengungkapkan fakta dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terbukti bersalah. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses hukum ini menjadi prioritas utama. Investigasi menyeluruh akan memastikan keadilan ditegakkan dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang. Kasus ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya pengawasan ketat dalam pengelolaan anggaran negara, khususnya dalam proyek-proyek berskala besar.

Popular Post

Waspada! Hoaks Dana Rp150 Juta Brunei, Modus Penipuan Baru

Berita

Waspada! Hoaks Dana Rp150 Juta Brunei, Modus Penipuan Baru

Beredar kabar di media sosial tentang bantuan dana senilai Rp 150 juta dari Kerajaan Brunei Darussalam. Klaim ini tersebar luas ...

Hoaks Istri Presiden Prancis Transgender: Fakta Mengejutkan Terungkap

Berita

Hoaks Istri Presiden Prancis Transgender: Fakta Mengejutkan Terungkap

Kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, ke Indonesia pada Mei 2025 menarik perhatian publik. Kehadiran mereka, khususnya ...

Dedi Mulyadi Sakit: Klarifikasi Video Rumah Sakit 2022, Bukan 2025

Berita

Dedi Mulyadi Sakit: Klarifikasi Video Rumah Sakit 2022, Bukan 2025

Beredar video di media sosial yang mengklaim Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025. ...

Philadelphia Kecelakaan Pesawat: Bukan Serangan Pakistan-India

Berita

Philadelphia Kecelakaan Pesawat: Bukan Serangan Pakistan-India

Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim menggambarkan kondisi di India setelah serangan dari Pakistan. Klaim tersebut telah dibantah ...

Guardiola Tolak Jabat Tangan? Bukan Delegasi Israel

Berita

Guardiola Tolak Jabat Tangan? Bukan Delegasi Israel

Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim manajer Manchester City, Pep Guardiola, menolak bersalaman dengan seorang delegasi Israel. Klaim ...

Waspada! Hoaks Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025

Berita

Waspada! Hoaks Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025

Waspada! Tawaran Kerja Relawan Baznas Idul Adha 2025 Adalah Hoaks Beredar luas di media sosial tawaran menarik berupa rekrutmen relawan ...