Kemenangan telak Juventus atas Al-Ain dengan skor 5-0 di laga pembuka Piala Dunia Antarklub 2025 semestinya menjadi perayaan besar. Namun, di balik euforia di Washington, klub berjuluk Bianconeri justru pulang ke Turin dengan segudang pekerjaan rumah yang mendesak untuk diselesaikan.
Sejumlah persoalan krusial menanti, mulai dari kekosongan posisi direktur olahraga hingga ketidakjelasan masa depan beberapa pemain kunci di lini serang. Kecepatan dan ketepatan langkah manajemen Juventus dalam menangani hal ini akan menentukan kesuksesan mereka di musim depan.
Kursi Direktur Olahraga Masih Kosong, Siapa Penggantinya?
Salah satu tantangan terbesar Juventus saat ini adalah posisi direktur olahraga yang masih kosong. Kondisi ini dinilai belum pernah terjadi sebelumnya di akhir bulan Juni, menciptakan ketidakpastian struktural dalam manajemen klub.
Beberapa kandidat potensial sebelumnya telah memilih bergabung dengan klub lain. Frederic Massara kembali ke AS Roma, Viktor Bezhani naik jabatan di Toulouse, dan Florent Ghisolfi bergabung dengan Sunderland.
Sejumlah nama lain masih dipertimbangkan, termasuk Hasan Salihamidzic, Diego Lopez, Stefano Ottolini (Genoa), Javier Ribalta (AEK), Roberto Goretti (Fiorentina), Romain Modesto (Monza), dan Pasquale Sensibile (PSG). Namun, hingga saat ini belum ada keputusan final.
Direktur umum Juventus, Damien Comolli, menyatakan tidak ingin terburu-buru dalam pengisian posisi tersebut. Ia menekankan akan merekrut orang yang tepat, entah dalam waktu dekat atau bahkan September mendatang.
Untuk sementara, Comolli merangkap tugas sebagai direktur olahraga, menangani strategi transfer dan operasional harian klub. Meskipun pendekatan ini tampak santai, Juventus membutuhkan kepastian segera untuk mengatasi berbagai masalah yang menggantung.
Kolo Muani, Conceicao, dan Vlahovic: Masa Depan yang Belum Jelas
Juventus juga menghadapi dilema terkait masa depan tiga pemain pentingnya: Randal Kolo Muani, Francisco Conceicao, dan Dusan Vlahovic.
Kolo Muani dan Conceicao tampil impresif melawan Al-Ain, tetapi status mereka masih sebagai pemain pinjaman. Juventus harus segera bernegosiasi dengan PSG dan Porto untuk menentukan status permanen mereka.
Media Portugal, Record, bahkan melaporkan bahwa Juventus siap menebus klausul pelepasan Conceicao senilai 30 juta euro sebelum batas waktu 15 Juli. Langkah ini menunjukkan keseriusan Juventus untuk mengamankan jasa pemain muda berbakat tersebut.
Sementara itu, masa depan Vlahovic masih menjadi tanda tanya besar. Kontrak penyerang asal Serbia ini masih berlaku hingga 2026, namun belum ada kejelasan dari manajemen.
Juventus memiliki tiga opsi: memperpanjang kontrak, menjualnya, atau mempertahankan Vlahovic selama satu musim lagi. Keputusan ini tentu akan berdampak signifikan terhadap performa tim di musim depan.
Dusan Vlahovic: Dilema di Lini Serang
Dusan Vlahovic, striker andalan Juventus, menjadi sorotan utama dalam masalah ini. Ketidakpastian mengenai masa depannya membuat lini serang Juventus belum memiliki gambaran yang jelas.
Kontraknya yang masih tersisa hingga 2026 membuat Juventus dihadapkan pada dilema. Mempertahankan Vlahovic berarti harus menanggung risiko, sementara menjualnya akan menimbulkan kekosongan di posisi striker.
Juventus harus segera mengambil keputusan yang tepat, baik itu memperpanjang kontrak, mencari pembeli, atau mempertahankan Vlahovic selama satu musim lagi. Pertimbangan matang sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas dan kekuatan tim.
Ketidakpastian ini tentunya menimbulkan keresahan di kalangan pendukung Juventus. Mereka menginginkan kepastian dan fondasi yang kuat untuk kembali bersaing di kancah nasional dan internasional.
Secara keseluruhan, meski meraih kemenangan besar di Piala Dunia Antarklub, Juventus menghadapi tantangan besar dalam manajemen dan skuad pemainnya. Kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan masalah ini akan menjadi penentu keberhasilan mereka di masa mendatang. Kejelasan dalam mengambil keputusan terkait direktur olahraga dan pemain kunci adalah kunci bagi Juventus untuk kembali ke puncak performanya.