Jabatan di MA? Jangan Suap Pimpinan, Kerja Keras Saja!

Playmaker

Mahkamah Agung (MA) baru saja mengukuhkan 1.451 hakim baru. Jumlah ini merupakan penambahan signifikan setelah lima tahun vakum pengangkatan hakim karir. Ketua MA, Sunarto, memberikan pesan penting kepada para hakim baru terkait etika dan karier mereka. Pesan tersebut menekankan pentingnya pengembangan diri dan ketakwaan, bukannya mencari jabatan dengan cara-cara yang tidak terpuji.

Para hakim baru ini berasal dari berbagai peradilan, termasuk Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara. Lebih dari 40 persen dari mereka adalah perempuan, menunjukkan komitmen pada kesetaraan gender di lembaga peradilan. Pengukuhan tersebut dihadiri oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, dan sejumlah menteri kabinet.

Pesan Ketua MA: Ketenangan Hati, Bukan Lobbying Jabatan

Ketua MA Sunarto mengingatkan para hakim baru untuk fokus pada peningkatan kualitas diri, bukan mencari posisi dengan cara-cara yang tidak terpuji. Beliau dengan tegas menyatakan agar para hakim tidak perlu datang meminta jabatan kepada pimpinan.

Sunarto menekankan bahwa kunci kesuksesan karier adalah melalui peningkatan kompetensi dan ketakwaan. Beliau memberikan contoh bagaimana dirinya mencapai posisi saat ini tanpa harus mendekati pimpinan.

Pentingnya Integritas dan Pengembangan Diri

Sunarto menyoroti empat hal penting yang harus diprioritaskan oleh para hakim baru. Pertama, mereka harus terus meningkatkan pengetahuan dan intelektualitas mereka melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.

Kedua, para hakim perlu terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan (skill) mereka dalam menjalankan tugas. Ketiga, integritas dan kejujuran harus dijaga agar kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan tetap terjaga.

Keempat, dan yang terpenting, Sunarto menekankan pentingnya kedekatan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Keimanan yang kuat akan membimbing mereka dalam menjalankan tugas dan mengambil keputusan yang adil.

Meningkatkan Kompetensi Hukum

Para hakim perlu mengikuti pelatihan dan pendidikan berkelanjutan untuk memperbarui pengetahuan hukum dan prosedur peradilan. Hal ini penting untuk memastikan putusan hakim tetap relevan dan berpedoman pada hukum yang berlaku.

Penguasaan Teknologi Informasi

Dengan perkembangan teknologi informasi, para hakim juga perlu menguasai teknologi untuk mendukung efisiensi kerja. Pemanfaatan teknologi informasi dapat membantu mempercepat proses persidangan dan mempermudah akses informasi hukum.

Membangun Integritas yang Tinggi

Integritas merupakan pilar utama dalam menjalankan tugas sebagai hakim. Hakim harus senantiasa bersikap jujur, adil, dan tidak memihak dalam mengambil keputusan.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Pengangkatan 1.451 hakim baru ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan hakim yang terjadi selama lima tahun terakhir. Penambahan ini akan meningkatkan akses keadilan bagi masyarakat dan mempercepat penanganan perkara di pengadilan.

Jumlah hakim di Indonesia kini mencapai 8.711 orang. Angka ini diharapkan mampu menjawab tuntutan peningkatan kualitas dan efisiensi pelayanan peradilan di seluruh Indonesia. Para hakim baru diharapkan mampu menjalankan tugasnya dengan penuh integritas dan profesionalisme.

Dengan penambahan hakim baru ini, harapannya pelayanan peradilan semakin efektif dan efisien, serta kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan semakin meningkat. Hal ini akan mewujudkan cita-cita keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Komitmen terhadap peningkatan kualitas diri dan ketakwaan, seperti yang ditekankan Ketua MA, akan menjadi kunci keberhasilan bagi para hakim dalam menjalankan tugas mulia mereka.

Popular Post

Waspada! Hoaks Dana Rp150 Juta Brunei, Modus Penipuan Baru

Berita

Waspada! Hoaks Dana Rp150 Juta Brunei, Modus Penipuan Baru

Beredar kabar di media sosial tentang bantuan dana senilai Rp 150 juta dari Kerajaan Brunei Darussalam. Klaim ini tersebar luas ...

Hoaks Istri Presiden Prancis Transgender: Fakta Mengejutkan Terungkap

Berita

Hoaks Istri Presiden Prancis Transgender: Fakta Mengejutkan Terungkap

Kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Macron, ke Indonesia pada Mei 2025 menarik perhatian publik. Kehadiran mereka, khususnya ...

Dedi Mulyadi Sakit: Klarifikasi Video Rumah Sakit 2022, Bukan 2025

Berita

Dedi Mulyadi Sakit: Klarifikasi Video Rumah Sakit 2022, Bukan 2025

Beredar video di media sosial yang mengklaim Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025. ...

Philadelphia Kecelakaan Pesawat: Bukan Serangan Pakistan-India

Berita

Philadelphia Kecelakaan Pesawat: Bukan Serangan Pakistan-India

Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim menggambarkan kondisi di India setelah serangan dari Pakistan. Klaim tersebut telah dibantah ...

Guardiola Tolak Jabat Tangan? Bukan Delegasi Israel

Berita

Guardiola Tolak Jabat Tangan? Bukan Delegasi Israel

Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim manajer Manchester City, Pep Guardiola, menolak bersalaman dengan seorang delegasi Israel. Klaim ...

Waspada! Hoaks Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025

Berita

Waspada! Hoaks Rekrutmen Relawan Baznas Idul Adha 2025

Waspada! Tawaran Kerja Relawan Baznas Idul Adha 2025 Adalah Hoaks Beredar luas di media sosial tawaran menarik berupa rekrutmen relawan ...