Pemerintah Iran meluncurkan kecaman keras terhadap Israel menyusul serangkaian serangan udara yang menargetkan fasilitas kesehatan di Iran. Serangan-serangan ini, yang terjadi dalam kurun waktu satu minggu, telah mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka di kalangan tenaga medis dan warga sipil. Insiden ini memicu ketegangan regional yang signifikan dan sorotan internasional atas dampak kemanusiaan dari konflik tersebut.
Iran mengecam keras aksi militer Israel yang dinilai telah melanggar hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan. Insiden ini menandai eskalasi terbaru dalam ketegangan antara kedua negara.
Serangan terhadap Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan di Iran
Serangan udara Israel dilaporkan telah menghantam sedikitnya tiga rumah sakit dan enam ambulans di Iran dalam seminggu terakhir. Menteri Kesehatan Iran, Dr. Mohammad Reza Zafarqandi, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas serangan tersebut.
Serangan-serangan ini menyebabkan kematian sejumlah profesional medis, termasuk seorang ginekolog dan seorang dokter anak beserta anaknya yang berusia 3 tahun. Banyak pekerja kesehatan lainnya juga mengalami luka-luka.
Salah satu serangan terbaru terjadi pada dini hari tanggal 20 Juni, tepatnya di sebuah rumah sakit di Teheran. Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Dr. Hossein Kermanpour, mengkonfirmasi bahwa ini merupakan serangan ketiga terhadap rumah sakit di Teheran dalam seminggu.
Kermanpour juga menekankan bahwa serangan tersebut juga menargetkan enam ambulans dan pusat layanan kesehatan komprehensif. Ia menyebut tindakan Israel ini sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Tanggapan Pemerintah Iran dan Tuduhan Pelanggaran Hukum Internasional
Pemerintah Iran menilai serangan-serangan Israel tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap konvensi internasional. Setidaknya enam pelanggaran konvensi internasional telah terjadi dalam tujuh hari, menurut pernyataan resmi pemerintah.
Dr. Zafarqandi mengecam sikap diam pemerintah-pemerintah Barat yang tidak memberikan kecaman atas serangan terhadap fasilitas kesehatan Iran. Ia menyoroti adanya standar ganda dalam menanggapi serangan terhadap petugas kesehatan.
Ia mempertanyakan mengapa serangan serupa terhadap petugas kesehatan di negara Barat akan memicu reaksi internasional yang meluas, sementara serangan terhadap Iran atau Palestina tampak diabaikan. Ketidakadilan ini menunjukkan adanya bias dan ketidakseimbangan dalam perlakuan terhadap konflik internasional.
Reaksi Israel dan Eskalasi Ketegangan Regional
Israel telah membantah tuduhan yang dilontarkan Iran. Sebelumnya, pemerintah Israel sendiri mengutuk serangan yang diklaim dilakukan Iran terhadap sebuah rumah sakit di Beersheba, Israel Selatan.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan Iran atas konsekuensi dari tindakan mereka, menyebut Iran akan membayar “harga yang mahal”. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bahkan mengancam akan melenyapkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Pernyataan keras dari pejabat Israel tersebut menunjukkan meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Ancaman terhadap tokoh-tokoh kunci dari kedua belah pihak semakin meningkatkan potensi eskalasi konflik. Situasi ini membutuhkan solusi diplomatis untuk menghindari dampak lebih buruk bagi keamanan regional dan internasional.
Iran menekankan bahwa serangan-serangan tersebut menunjukkan kurangnya penghormatan Israel terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia. Ketidakmampuan komunitas internasional untuk memberikan respons yang tegas dan seimbang terhadap pelanggaran-pelanggaran ini memprihatinkan. Ke depan, diperlukan upaya bersama untuk memastikan perlindungan bagi fasilitas kesehatan dan pekerja medis di tengah konflik bersenjata. Situasi ini membutuhkan perhatian serius dari seluruh komunitas internasional demi mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut dan melindungi warga sipil.