Inovasi menjadi kunci kemajuan suatu daerah. Pemerintah pusat maupun daerah terus mendorong lahirnya inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat. Salah satu kriteria penting dalam menilai inovasi adalah unsur kebaruan atau novelty, bukan sekedar ide baru yang belum pernah ada, tetapi juga peningkatan jumlah penerima manfaat.
Hal ini ditegaskan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, dalam sosialisasi Inovboyo Award Kota Surabaya Tahun 2025. Beliau menekankan pentingnya melihat inovasi dari perspektif penerima manfaatnya.
Kebaruan sebagai Kriteria Utama Inovasi
Yusharto menjelaskan bahwa inovasi yang sudah ada, tetapi mampu meningkatkan jumlah penerima manfaatnya juga termasuk inovasi baru. Misalnya, jika sebelumnya hanya tiga kelompok masyarakat yang diuntungkan, dan kini meningkat menjadi empat atau lima kelompok, itu sudah memenuhi unsur novelty.
Unsur kebaruan ini akan menjadi salah satu kriteria penilaian dalam Inovboyo Award, sebuah ajang penghargaan inovasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Kriteria Inovasi Berdampak Positif
Selain novelty, kemanfaatan inovasi bagi daerah dan masyarakat juga menjadi perhatian utama. Inovasi yang baik harus mampu meningkatkan perekonomian, daya saing daerah, dan mendukung demokratisasi.
Bagi masyarakat, inovasi diharapkan memberikan kemudahan akses layanan publik, peningkatan pendapatan, dan kemudahan menyampaikan aspirasi.
BSKDN juga menekankan beberapa kriteria penting lainnya, yaitu: inovasi tidak membebani pemerintah daerah atau masyarakat, tidak menimbulkan pembatasan, berada dalam kewenangan daerah, dan mudah direplikasi.
Prinsip-prinsip Inovasi Daerah
Inovasi daerah juga harus didasarkan pada beberapa prinsip, antara lain efisiensi, efektivitas, peningkatan kualitas pelayanan publik, dan bebas dari konflik kepentingan.
Prinsip lainnya meliputi orientasi pada kepentingan umum, keterbukaan proses, kepatuhan pada aturan, dan pertanggungjawaban yang jelas.
- Efisiensi dan Efektivitas: Inovasi harus terlaksana secara efisien dan efektif, menghasilkan output maksimal dengan input minimal.
- Kualitas Pelayanan Publik: Inovasi harus berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat.
- Kepatuhan dan Pertanggungjawaban: Proses inovasi harus sesuai aturan dan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan.
Tantangan dan Solusi Hilirisasi Inovasi
Salah satu tantangan terbesar dalam Inovboyo Award adalah hilirisasi inovasi, yaitu bagaimana memastikan inovasi yang dihasilkan dapat dinikmati manfaatnya secara nyata oleh masyarakat.
Untuk mengatasi hal ini, Yusharto menyarankan pembentukan inkubasi bisnis. Inkubasi akan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para inovator, memberikan akses permodalan, dan membantu memasarkan produk atau layanan inovatif mereka.
Fasilitasi komprehensif bagi para inovator sangat penting, meliputi pelatihan, akses pembiayaan usaha, dan dukungan pemasaran. Hal ini penting agar ide-ide inovatif dapat diwujudkan menjadi solusi nyata bagi masyarakat.
Harapannya, melalui Inovboyo Award, inovasi-inovasi dari Kota Surabaya dapat dihilirisasi dengan baik sehingga memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
Dengan memperhatikan kriteria dan prinsip inovasi yang telah diuraikan, diharapkan inovasi daerah di Indonesia dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa. Inovasi bukan sekadar ide baru, melainkan solusi yang berdampak positif dan berkelanjutan.