Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka dengan tren positif, menguat di tengah ketidakpastian global. Pergerakan IHSG mencerminkan sentimen pasar yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor domestik dan internasional, terutama kebijakan moneter The Fed.
Kenaikan IHSG sebesar 6,04 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.161,89 ini patut disimak lebih dalam. Meskipun demikian, Indeks LQ45 justru mengalami penurunan tipis.
Kebijakan Moneter Global dan Dampaknya terhadap IHSG
Pergerakan IHSG hari ini, Rabu (18/6), sangat dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap pengumuman suku bunga The Fed. Analis memprediksi IHSG akan bergerak fluktuatif dalam rentang 7.100 hingga 7.180.
Di sisi lain, Bank Sentral Jepang (BOJ) mempertahankan suku bunga acuannya di level 0,5 persen. Keputusan ini merupakan tingkat tertinggi sejak tahun 2008.
Kebijakan moneter BOJ ini, yang termasuk langkah kontraktif dengan pengurangan pembelian obligasi, dilakukan untuk mengendalikan inflasi dan merespon potensi peningkatan tensi geopolitik.
Dampak Kebijakan Moneter Domestik dan Utang Luar Negeri
Di dalam negeri, pasar menantikan pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI-Rate), yang diperkirakan tetap di level 5,5 persen. Kebijakan BI ini perlu dikaji dampaknya terhadap IHSG.
Data terbaru menunjukkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2025 mencapai 431,5 miliar dolar AS. Angka ini meningkat 8,2 persen (yoy) dan lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya.
Meskipun terjadi kenaikan ULN, baik pemerintah maupun swasta, rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tetap terkendali di angka 30,3 persen. Hal ini menunjukkan kondisi utang Indonesia masih dalam batas aman.
Pergerakan Pasar Saham Global dan Outlook IHSG
Penurunan bursa saham AS di Wall Street turut mempengaruhi sentimen investor. Konflik Israel-Iran yang berkepanjangan menjadi salah satu faktor utama pelemahan tersebut.
Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite kompak mengalami penurunan. Hal ini memberikan gambaran tentang kekhawatiran investor global terhadap situasi geopolitik yang tidak menentu.
Sementara itu, bursa saham Asia menunjukkan pergerakan yang beragam. Nikkei menguat, sementara Shanghai dan Hang Seng melemah. Strait Times menunjukan penguatan tipis.
Secara keseluruhan, pergerakan IHSG hari ini merupakan cerminan dari dinamika pasar global yang kompleks dan penuh tantangan. Ketidakpastian akibat kebijakan moneter global, tensi geopolitik, dan data ekonomi domestik perlu terus dipantau untuk memprediksi pergerakan IHSG ke depan. Peran BI dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik sangat krusial dalam menghadapi ketidakpastian ini.
Analis menyarankan investor untuk tetap berhati-hati dan melakukan diversifikasi investasi untuk meminimalisir risiko. Pemantauan perkembangan ekonomi global dan domestik secara berkala sangat penting dalam pengambilan keputusan investasi.