Gunung Raung, gunung berapi aktif di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Erupsi yang terjadi Sabtu pagi menambah daftar erupsi yang terjadi dalam sepekan terakhir.
Letusan yang teramati menghasilkan kolom abu setinggi 400 meter di atas puncak gunung, mencapai ketinggian 3.732 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Erupsi Gunung Raung dan Aktivitas Vulkanik Terkini
Aktivitas Gunung Raung yang meningkat terpantau sejak beberapa hari terakhir. Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, Agung Tri Subekti, melaporkan erupsi pada pukul 07.19 WIB.
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal terpantau mengarah ke barat laut. Saat laporan dibuat, erupsi masih berlangsung.
Sepekan terakhir, tercatat tiga kali erupsi. Erupsi sebelumnya terjadi pada Kamis (5/6) dengan tinggi kolom letusan 600 meter di atas puncak dan Jumat (6/6) setinggi 500 meter di atas puncak.
Status Waspada dan Rekomendasi Keselamatan
Meskipun terjadi erupsi berulang, status Gunung Raung masih berada pada level II atau Waspada.
Rekomendasi keselamatan bagi masyarakat dan wisatawan tetap berlaku. Masyarakat diimbau untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
Menuruni kaldera dan bermalam di kawasan kawah juga sangat dilarang. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi pihak berwenang sangat penting untuk keselamatan.
Analisis Kegempaan dan Potensi Erupsi
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menjelaskan aktivitas kegempaan Gunung Raung sepanjang minggu pertama Juni 2025 didominasi gempa embusan.
Jumlah kejadian gempa embusan berkisar antara tiga hingga 10 kali per hari. Selain itu, tercatat juga gempa vulkanik dalam dan tremor menerus.
Erupsi diperkirakan berasal dari kedalaman dangkal, dengan sebaran abu yang terbatas. Tingkat aktivitas vulkanik masih berada di level II (Waspada).
Meskipun sebaran abu terbatas, pemantauan intensif tetap dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Raung.
Data kegempaan yang terekam memberikan gambaran tentang potensi erupsi selanjutnya. Analisis data ini menjadi dasar penetapan status dan rekomendasi keselamatan.
Penting bagi masyarakat untuk tetap memperoleh informasi resmi dan terbaru dari sumber-sumber terpercaya, seperti PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).
Informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan otoritas terkait dalam menghadapi potensi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Raung. Pemantauan intensif dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak sangat penting untuk meminimalisir dampak erupsi.
Dengan tetap waspada dan mengikuti arahan resmi, diharapkan dampak dari aktivitas Gunung Raung dapat diminimalisir. Keselamatan dan keamanan masyarakat menjadi prioritas utama.