Anthony Sinisuka Ginting, pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, bersiap kembali berlaga di kancah internasional. Setelah absen hampir enam bulan akibat cedera bahu, ia dijadwalkan tampil di Japan Open 2025.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Pelatih Kepala Tunggal Putra Pelatnas PBSI, Indra Widjaja. Ia menegaskan bahwa Ginting telah pulih dan namanya telah terdaftar untuk turnamen yang akan berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium pada 15-20 Juli mendatang.
Perjalanan Panjang Menuju Japan Open 2025
Cedera bahu kanan memaksa Ginting absen dari sejumlah turnamen sejak Malaysia Open Januari lalu. Ini merupakan pukulan berat bagi peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.
Untuk menjaga peringkat dunianya selama masa pemulihan, PBSI bahkan mengajukan perlindungan peringkat untuk Ginting. Langkah ini penting mengingat lamanya masa absensi yang cukup signifikan bagi seorang atlet profesional.
Proses pemulihan Ginting berjalan intensif. Ia telah menjalani program latihan khusus untuk mengembalikan kekuatan dan tekniknya.
Awalnya, beberapa gerakan seperti smash dan pukulan overhead dibatasi. Namun, kini Ginting telah kembali berlatih secara penuh, termasuk mengasah kembali teknik-teknik pukulan tersebut.
Kondisi Terkini dan Rencana ke Depan
Indra Widjaja menyatakan bahwa kondisi fisik Ginting sudah pulih dengan baik. Ia optimistis Ginting dapat kembali tampil kompetitif.
Namun, tim pelatih tetap akan memantau kondisi Ginting dalam dua hingga tiga pekan ke depan. Hal ini untuk memastikan kesiapannya sebelum bertanding di Japan Open.
Terdapat opsi cadangan jika kondisi Ginting belum sepenuhnya pulih. Partisipasi di Macau Open (29 Juli-3 Agustus) menjadi alternatif jika Japan Open dirasa terlalu dini.
Macau Open memberikan kesempatan bagi Ginting untuk mengembalikan feeling bertandingnya setelah cukup lama absen. Turnamen ini bisa menjadi batu loncatan sebelum kembali bersaing di level tertinggi.
Kegagalan di Indonesia Open 2025 dan Harapan di Masa Depan
Ketidakhadiran Ginting di Indonesia Open 2025 lalu menyisakan kekhawatiran. Kekuatan tunggal putra Indonesia pun bergantung pada Alwi Farhan, Jonatan Christie (“Jojo”), dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Hasilnya kurang memuaskan. Chico tersingkir di babak pertama, sementara Alwi dan Jojo gugur di babak kedua. Kekalahan ini memperpanjang paceklik gelar tunggal putra Indonesia di Indonesia Open sejak kemenangan Simon Santoso pada 2012.
Keikutsertaan Ginting di Japan Open 2025 diharapkan bisa menjadi titik balik bagi tunggal putra Indonesia. Kembalinya pemain sekelas Ginting tentu akan meningkatkan daya saing dan menambah semangat tim.
Partisipasi Ginting juga diharapkan bisa memotivasi pemain muda untuk terus berlatih dan meningkatkan performa mereka. Kompetisi yang ketat diperlukan untuk memajukan bulu tangkis Indonesia.
Meskipun masih ada kekhawatiran akan kondisi cedera Ginting, optimisme tetap terpancar. Dengan pemulihan dan persiapan yang matang, diharapkan Ginting dapat kembali menunjukkan performa terbaiknya di panggung internasional. Kehadirannya akan menjadi suntikan semangat bagi seluruh pecinta bulu tangkis Indonesia.
Kesuksesan di Japan Open 2025 nantinya bukan hanya soal prestasi individu, tetapi juga menjadi tolak ukur pemulihan dan persiapan menuju pertandingan-pertandingan penting lainnya di masa mendatang.