Pertandingan sengit IBL antara Dewa United Banten dan Tangerang Hawks di Indoor Stadium Sport Center, Kabupaten Tangerang, Jumat malam, berakhir dengan dominasi Dewa United di babak pertama. Mereka unggul jauh dengan skor 57-25, menunjukkan performa yang luar biasa dan membuat tuan rumah kewalahan.
Kemenangan telak ini bukan tanpa sebab. Analisis mendalam menunjukkan beberapa faktor kunci di balik kesuksesan Dewa United dan kesulitan yang dihadapi Tangerang Hawks.
Dominasi Dewa United di Paint Area
Dewa United berhasil menguasai area paint area dengan efektif. Keunggulan ini menjadi faktor penentu dalam perolehan poin mereka yang signifikan di babak pertama.
Kemampuan Dewa United dalam memanfaatkan kelemahan pertahanan Tangerang Hawks yang bermain dengan formasi tidak lengkap semakin memperkuat dominasi mereka. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi Tangerang Hawks untuk membendung serangan Dewa United.
Performa Jordan Lavell Adams dan Strategi Dewa United
Jordan Lavell Adams menjadi bintang di babak pertama dengan mencetak 15 poin. Meskipun efektivitasnya hanya 25 persen, kontribusinya sangat krusial dalam membangun keunggulan Dewa United.
Strategi permainan Dewa United yang efektif dan penguasaan lapangan yang baik juga turut berkontribusi pada kemenangan telak ini. Mereka mampu menekan Tangerang Hawks dan mengendalikan tempo pertandingan.
Tantangan Tangerang Hawks dan Jalan Menuju Pertandingan Selanjutnya
Tangerang Hawks, yang sebelumnya kalah dari Bima Perkasa Jogja, masih belum menunjukkan performa terbaik mereka. Ketidakhadiran pemain inti dan strategi yang belum optimal menjadi kendala utama mereka.
Di kuarter kedua, mereka tertinggal jauh dengan skor 9-19, dan selisih poin terus melebar hingga kedudukan akhir babak pertama 25-57. Mereka perlu melakukan evaluasi dan perbaikan strategi untuk menghadapi pertandingan selanjutnya.
Pemain inti Tangerang Hawks yang bermain pada pertandingan tersebut adalah Mario Davidaon, Moh Alan As’adi, Leonardo Effendy, Ebrahim Lopez Enguio, dan Mahesa.
Dewa United sendiri memiliki rekor menang-kalah yang mengesankan, yaitu 19-4, dengan tiga pertandingan tersisa. Mereka bersaing ketat dengan Pelita Jaya Jakarta yang memiliki rekor 18-3.
Kekalahan telak sebelumnya atas Dewa United dengan skor 82-109 pada 8 Februari lalu, di mana Stephaun Branch mencetak 34 poin, menjadi catatan penting bagi Tangerang Hawks untuk meningkatkan performa mereka.
Secara keseluruhan, pertandingan ini menunjukkan disparitas yang cukup besar antara kedua tim. Dewa United menampilkan permainan yang solid dan efektif, sementara Tangerang Hawks masih perlu banyak perbaikan untuk bisa bersaing di level yang sama. Pertandingan selanjutnya akan menjadi ujian bagi Tangerang Hawks untuk bangkit dan memperbaiki kekurangan mereka.
Meskipun babak pertama sudah menunjukkan perbedaan yang signifikan, perkembangan pertandingan pada babak kedua dan strategi yang diterapkan oleh kedua tim akan menjadi faktor penentu dalam hasil akhir pertandingan. Pertandingan ini memberikan gambaran menarik tentang persaingan ketat di IBL dan potensi masing-masing tim untuk meraih juara.