Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di Amerika Serikat baru saja menyelesaikan matchday pertama. Total 16 pertandingan telah berlangsung di berbagai kota, namun sorotan justru tertuju pada kursi-kursi stadion yang kosong.
Data kehadiran penonton menunjukkan fakta mengejutkan: setengah dari pertandingan mengalami tingkat kehadiran di bawah 50 persen kapasitas stadion. Ini menjadi kritik tajam terhadap penyelenggaraan edisi perdana turnamen yang diperluas ini, yang diklaim FIFA sebagai sukses besar.
Setengah Laga Gagal Penuhi Separuh Kapasitas Stadion
Dari 16 pertandingan, sebanyak 8 laga gagal menarik lebih dari setengah penonton yang diharapkan. Beberapa laga bahkan menampilkan pemandangan tribun yang nyaris kosong.
Laga Ulsan Hyundai melawan Mamelodi Sundowns di Orlando menjadi contoh paling ekstrem. Hanya 3.412 penonton yang hadir, atau sekitar 13 persen dari kapasitas stadion. Ini merupakan angka terendah sepanjang matchday pertama.
Sebaliknya, laga pembuka antara Al-Ahly dan Inter Miami di Miami mencatatkan angka kehadiran yang jauh lebih tinggi, yaitu 60.927 penonton (93 persen kapasitas stadion).
Tim Spanyol dan Pertandingan di Miami Jadi Titik Terang
Dua klub Spanyol, Real Madrid dan Atletico Madrid, sukses menarik minat penonton dalam jumlah besar. Pertandingan Real Madrid melawan Al-Hilal di Miami terisi hampir penuh (96 persen).
Atletico Madrid bahkan memecahkan rekor jumlah penonton terbanyak. Laga mereka melawan PSG di Rose Bowl, Los Angeles, dihadiri 80.619 penonton (91 persen kapasitas stadion).
Kota Miami juga menjadi sorotan positif. Tiga dari lima pertandingan dengan tingkat kehadiran tertinggi berlangsung di kota tersebut. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh populasi Latin yang besar dan antusiasme tinggi terhadap sepak bola di wilayah tersebut.
FIFA Klaim Sukses, Pengamat Ragukan Daya Tarik Turnamen
Meskipun data menunjukkan rendahnya tingkat kehadiran di banyak stadion, FIFA tetap mengklaim sukses.
Presiden FIFA Gianni Infantino menyatakan turnamen ini sebagai tonggak sejarah baru sepak bola antarklub dan bertujuan untuk menjangkau komunitas sepak bola global.
Namun, banyak pengamat meragukan pernyataan tersebut. Mereka berpendapat rendahnya minat penonton disebabkan oleh beberapa faktor.
- Kurangnya daya tarik beberapa pertandingan, terutama yang melibatkan klub dari Asia dan Afrika.
- Lokasi pertandingan yang kurang strategis bagi beberapa klub non-Eropa, sehingga menyulitkan penggemar untuk hadir.
Ketidaksesuaian antara klaim FIFA dan kenyataan di lapangan menimbulkan pertanyaan mengenai strategi pemasaran dan penyelenggaraan turnamen ini. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kehadiran penonton dan bagaimana FIFA dapat meningkatkan daya tarik Piala Dunia Antarklub di masa mendatang.
Secara keseluruhan, meskipun beberapa pertandingan mencatatkan angka kehadiran yang tinggi, Piala Dunia Antarklub 2025 masih menghadapi tantangan dalam menarik minat penonton secara menyeluruh. Keberhasilan turnamen ini perlu dievaluasi secara komprehensif untuk memastikan edisi berikutnya lebih sukses.