Beredar video di media sosial yang mengklaim Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025. Klaim ini telah diverifikasi oleh Kompas.com dan dinyatakan sebagai informasi hoaks.
Faktanya, video tersebut direkam pada tahun 2022, jauh sebelum tanggal yang disebutkan dalam narasi yang beredar. Kompas.com telah menelusuri asal-usul video dan menemukan bukti yang membantah klaim tersebut.
Narasi Hoaks yang Beredar
Beberapa akun Facebook menyebarkan video yang menampilkan Dedi Mulyadi terbaring di rumah sakit. Mereka menyertakan keterangan yang menyatakan bahwa Dedi Mulyadi sedang dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025.
Salah satu unggahan di Facebook misalnya, menuliskan status: “Kang Dedi Mulyadi Dirawat Dirumah Sakit, Semoga Cepat Sembuh.” Status serupa juga ditemukan di beberapa platform media sosial lainnya.
Penelusuran Fakta Kompas.com
Tim Kompas.com melakukan penelusuran menyeluruh untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut.
Hasilnya, tidak ditemukan informasi valid yang mendukung klaim bahwa Dedi Mulyadi dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025.
Justru, akun Instagram resmi Dedi Mulyadi menunjukkan aktivitasnya pada awal Juni 2025. Salah satu kegiatannya adalah memberikan santunan kepada korban longsor Gunung Kuda di Cirebon.
Video yang beredar kemudian dilacak dan ditemukan kesamaan dengan unggahan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.
Terungkap bahwa video tersebut merupakan rekaman saat Dedi Mulyadi menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta pada tahun 2022.
Operasi tersebut berupa prosedur DSA (Digital Subtraction Angiography) untuk melancarkan aliran darah menuju otak. Dedi Mulyadi sendiri menjelaskan hal ini dalam video tersebut.
Ia menegaskan bahwa operasi ini dilakukan atas saran dokter saraf karena adanya sumbatan yang mengganggu aliran oksigen ke otak. Dedi Mulyadi menekankan bahwa tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan.
Kesimpulan dan Analisis
Kesimpulannya, klaim yang menyatakan Dedi Mulyadi dirawat di rumah sakit pada awal Juni 2025 adalah tidak benar. Video yang beredar adalah rekaman peristiwa yang terjadi pada tahun 2022.
Penyebaran informasi hoaks seperti ini berbahaya karena dapat menimbulkan keresahan dan misinformasi di masyarakat. Penting untuk selalu mengecek kebenaran informasi dari sumber terpercaya sebelum menyebarkannya.
Kejadian ini menekankan pentingnya literasi digital dan verifikasi informasi sebelum mempercayai dan menyebarkan konten di media sosial. Selalu waspada terhadap informasi yang tidak disertai sumber valid dan kredibel.
Penting bagi masyarakat untuk kritis dalam mengonsumsi informasi digital dan mengembangkan kemampuan untuk membedakan berita asli dari berita palsu. Hanya dengan begitu, kita dapat mencegah penyebaran hoaks dan menjaga kredibilitas informasi di ruang publik.