Menjelang Hari Raya Idul Adha, daging kambing menjadi hidangan favorit banyak orang. Namun, banyak penderita hipertensi khawatir mengonsumsi daging kambing akan meningkatkan tekanan darah mereka. Apakah kekhawatiran ini berdasar?
Banyak informasi beredar tentang hubungan antara konsumsi daging kambing dan hipertensi. Artikel ini akan mengulasnya secara mendalam berdasarkan penjelasan pakar.
Mitos atau Fakta: Daging Kambing dan Tekanan Darah Tinggi
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr. Habibie Arifianto, menjelaskan bahwa berdasarkan berbagai penelitian, daging kambing sendiri tidak terbukti meningkatkan tekanan darah. Anggapan tersebut perlu diluruskan.
Konsumsi daging kambing tidak secara langsung menyebabkan hipertensi. Fokusnya justru pada bagaimana daging kambing diolah dan apa saja yang ditambahkan selama proses memasak.
Pengolahan Daging Kambing: Penyebab Sebenarnya Tekanan Darah Naik
Justru bahan tambahan saat memasak daging kambing yang perlu diwaspadai. Garam, margarin, dan kecap mengandung natrium tinggi.
Natrium mengikat lebih banyak cairan dalam tubuh. Peningkatan volume darah ini membebani jantung dan dapat meningkatkan tekanan darah.
Ginjal kesulitan membuang cairan berlebih akibat kelebihan natrium. Kondisi ini akhirnya meningkatkan tekanan darah. Jadi, bukan daging kambingnya sendiri yang menjadi masalah, melainkan cara pengolahannya.
Faktor Risiko Hipertensi: Gaya Hidup dan Faktor Genetik
Tekanan darah tinggi dipengaruhi berbagai faktor, baik yang bisa diubah maupun tidak. Faktor genetik atau keturunan merupakan faktor yang tidak dapat diubah.
Usia dan jenis kelamin juga termasuk faktor yang tidak bisa diubah. Namun, ada faktor risiko yang bisa dimodifikasi untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi.
Berikut beberapa faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi:
- Konsumsi makanan tinggi garam: Mengurangi asupan garam sangat penting.
- Kurang gerak: Olahraga teratur sangat penting untuk kesehatan jantung.
- Merokok: Merokok meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk hipertensi.
- Pola makan tinggi lemak dan kolesterol: Konsumsi lemak dan kolesterol perlu dikontrol.
Mencegah hipertensi berarti menghindari faktor-faktor risiko yang bisa dimodifikasi. Penderita hipertensi juga harus rutin mengonsumsi obat sesuai resep dokter.
Dengan demikian, daging kambing bukanlah penyebab langsung hipertensi. Cara pengolahan dan pola makan secara keseluruhan jauh lebih berpengaruh. Penderita hipertensi tidak perlu menghindari daging kambing sepenuhnya, tetapi perlu bijak dalam mengolah dan mengonsumsinya. Menjaga pola hidup sehat tetap menjadi kunci utama pencegahan dan pengendalian tekanan darah tinggi.