Dua turis asing mengalami kejadian kurang menyenangkan di Nusa Tenggara Barat. Mereka menjadi korban penipuan calo tiket di Terminal Mandalika, Mataram, dan terpaksa diturunkan dari bus di Bima.
Kejadian ini viral di media sosial, menampilkan dua wanita asing yang tampak bingung dan kesal karena ulah calo yang menjual tiket bus dengan informasi yang tidak akurat.
Penipuan Calo Tiket di Terminal Mataram
Kedua turis asing tersebut membeli tiket bus tujuan Mataram-Labuan Bajo seharga Rp 300.000 dari seorang calo.
Namun, tiket yang mereka terima ternyata tidak sesuai dengan jadwal keberangkatan yang dijanjikan. Akibatnya, mereka diturunkan di Pelabuhan Sape, Bima, jauh dari tujuan akhir mereka.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan kesulitan kedua turis tersebut setelah diturunkan oleh pihak bus. Mereka tampak kebingungan dan membutuhkan bantuan.
Dalam video tersebut, terdengar seseorang yang menjelaskan situasi dan meminta bantuan untuk kedua turis asing tersebut yang telah menjadi korban penipuan calo tiket.
Tanggapan Pihak Terminal dan Kepolisian
Kepala Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Mandalika, Marthen D Tanone, membenarkan kejadian tersebut.
Ia menjelaskan bahwa kedua turis asing itu memang membeli tiket dari calo yang mengatasnamakan salah satu operator bus di luar area terminal resmi.
Marthen menekankan bahwa para pelaku penipuan bukanlah petugas terminal, melainkan preman yang menyamar sebagai calo dan pemandu wisata.
Pihak terminal telah melaporkan kejadian ini kepada kepolisian. Namun, proses penyelidikan terkendala karena minimnya laporan resmi dari korban.
Meskipun telah dilaporkan, proses hukum terhambat karena kurangnya laporan resmi dari korban secara langsung.
Bahaya Membeli Tiket dari Calo
Marthen mengungkapkan bahwa kasus penipuan oleh calo di sekitar terminal bukanlah hal yang baru.
Banyak calon penumpang yang lebih memilih membeli tiket dari calo karena tergiur harga yang lebih murah dibandingkan harga resmi di loket.
Namun, membeli tiket dari calo berisiko tinggi, seperti yang dialami oleh kedua turis asing tersebut.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi para wisatawan dan calon penumpang untuk selalu membeli tiket secara resmi di loket agar terhindar dari penipuan dan masalah lainnya.
Dengan membeli tiket di loket resmi, penumpang akan terjamin keamanannya dan terhindar dari penipuan tiket yang merugikan.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan bagi wisatawan asing ketika berkunjung ke Indonesia, khususnya dalam bertransaksi dengan pihak yang tidak resmi. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak dan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas calo di terminal.